news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ingat, Tidak Perlu Geber Motor Setelah Terobos Genangan

6 Desember 2018 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengedara sepeda motor melintasi jalan banjir. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengedara sepeda motor melintasi jalan banjir. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tindakan yang sering dilakukan pemotor setelah menerjang genangan adalah menggebar-geber motornya pada putaran mesin tinggi. Hal itu sengaja dilakukan untuk membuang sisa air yang kemungkinan masuk ke dalam knalpot.
ADVERTISEMENT
Pada motor matik, perilaku tersebut dilakukan untuk mengeringkan belt. "Kalau habis banjir air kan suka ngendap, jadinya motor suka ngeden dulu kan karena CVT-nya basah, makanya orang suka manasin digeber kenceng supaya cepat kering," buka Juki, penggawa bengkel spesialis motor matik R59 Matic Shop kepada kumparanOTO, Rabu (5/12).
Warga mendorong sepeda motor yang mogok saat melintasi banjir di Jalan Sudirman, Serang, Banten, Selasa (13/11/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mendorong sepeda motor yang mogok saat melintasi banjir di Jalan Sudirman, Serang, Banten, Selasa (13/11/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Hanya saja sepemahaman Juki, perilaku tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan. Menurutnya, tidak ada gunanya menggebar-geber karena justru dapat menyebabkan kerusakan komponen pada ruang mesin, filter udara maupun sistem penggerak.
"Sebenarnya geber pakai aturan enggak apa-apa ya, aman, tapi orang kan suka geber sampai kenal limit itu salah, harusnya mah pelan-pelan saja dipanasinnya pakai rpm dikit-dikit, soalnya kan dari panas kena dingin terus dipanasin lagi takutnya cepet getas belt-nya," tambah Juki.
ADVERTISEMENT
Untuk hal ini Juki menyarankan untuk mengecek semua baut dalam keadaan terpasang dan kencang pada blok CVT maupun filter udara, apabila tidak, air bisa merembes masuk.
Menggeber saat melintasi banjir
Begitu pun ketika melibas banjir yang sampai menutupi blok mesin. Juki tidak merekomendasikannya untuk tetap menggeber motor jenis apapun, karena akan menyebabkan water hammer. Ketika digeber, air akan masuk terhisap melalui filter udara dan menyusup ke ruang bakar.
Pengendara sepeda motor melintasi banjir. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara sepeda motor melintasi banjir. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Air yang lebih padat dari udara tidak mampu ditekan oleh komponen piston saat melakukan langkah kompresi, akibatnya setang seher bisa bengkok.
"Kalau motor dipaksa terjang banjir sampai mati bisa setang sehernya kena, karena kan kemasukan air, pas lagi digeber setang seher enggak kuat gebuk karena ada airnya, kalo maksa geber tapi banjirnya enggak sampai kena mesin enggak apa-apa," imbuh Juki.
ADVERTISEMENT