Ironi Gol Purwa Cristiano Ronaldo di Serie A

17 September 2018 1:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cristiano Ronaldo membela Juventus dalam partai Serie A melawan Parma. (Foto: Alberto Lingria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Cristiano Ronaldo membela Juventus dalam partai Serie A melawan Parma. (Foto: Alberto Lingria/Reuters)
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Cristiano Ronaldo berhasil mencetak gol perdananya di Serie A. Tak tanggung-tanggung, dua gol disarangkannya saat Juventus membungkam Sassuolo 2-1 pada Minggu (16/9/2018), di Allianz Stadium. Jawaban manis dari penantian 319 menit dan 28 peluang yang telah dilewatinya.
ADVERTISEMENT
Ya, tanah Italia memang bukan lawan yang mudah ditaklukkan Ronaldo. Tiga kali tampil penuh, tiga kali pula dia mengakhiri pertandingan tanpa gol. Sampai-sampai Ronaldo absen membela Portugal di pentas internasional pekan lalu, saat bentrok dengan Kroasia dan Italia. Waktu jeda internasional itu digunakannya melakoni latihan ekstra bersama Juventus. Tak cuma dari aspek internal, Massimiliano Allegri juga telah membongkar pasang skuat dan formasi demi menunjang pemain berharga 112 juta euro tersebut.
Ronaldo sebenarnya berpeluang mengukir gol debutnya saat melawat ke markas Chievo Verona di pekan pertama. Akan tetapi, misinya terganjal penampilan apik Stefano Sorrentino sebagai palang pintu terakhir Gialloblu.
Meski kembali gagal menceploskan gol ke gawang Lazio di laga selanjutnya, muka Ronaldo masih terselamatkan lewat sodoran assist-nya kepada Mario Mandzukic. Kendati begitu, pasangan Georgina Rodriguez tersebut, nihil kontribusi kala timnya menyudahi perlawanan Parma pekan lalu.
ADVERTISEMENT
"Anda hanya harus melihat tiga pertandingan pertama dan seberapa dekat Ronaldo mencetak gol," kata Allegri kepada Skysport.
Allegri sendiri telah mencoba pakem 4-3-3 serta 4-2-3-1. Bahkan, pelatih kelahiran Livorno itu juga sempat mencadangkan Paulo Dybala yang notabene merupakan penggawa vital timnya sejak dua musim ke belakang. Akan tetapi tetap saja urung membuat keran gol Ronaldo terbuka.
Hingga akhirnya skema 4-3-1-2 berbuah hasil, dengan menurunkan Dybala sebagai trequartista di belakang Ronaldo dan Mario Mandzukic. Kendati demikian, Allegri masih mengkritisi permainan Ronaldo yang terlalu berhasrat untuk mencetak gol.
"Sekali lagi, dia sedikit terlalu terburu-buru dan ingin sekali mencetak gol, tetapi (bola) itu memantul dari tiang gawang dan jauh tepat ke kakinya. Itu memudahkannya."
ADVERTISEMENT
Allegri dan Ronaldo di laga lawan Chievo.  (Foto: Alberto PIZZOLI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Allegri dan Ronaldo di laga lawan Chievo. (Foto: Alberto PIZZOLI / AFP)
Hasrat Ronaldo mencetak angka tertuang lewat 9 tembakan yang dilepaskannya sepanjang pertandingan. Sebagai gambaran, jumlah tersebut melebihi kalkulasi seluruh tembakan yang dilancarkan oleh rekan-rekan setimnya.
Well, pada akhirnya Ronaldo berhasil mengukir gol perdananya untuk Juve di Seria A. Dwigol yang juga mengantar Juve memetik kemenangan keempatnya di musim ini. Di sisi lain, kehadiran Ronaldo menciptakan ironi tersendiri. Permainan 'Si Nyonya Tua' hanya terpatron pada peraih lima gelar Pemain Terbaik Dunia tersebut.
Tingginya intensitas tembakan cukup menjawab besarnya hegemoni Ronaldo dalam skuat Juve. Sejauh ini Ronaldo mencatatkan rata-rata 8 tembakan per laga, unggul jauh dari Federico Bernardeschi di peringkat kedua yang cuma menyentuh angka 3,3.
Bila ditarik ke belakang, tak ada penggawa Juve yang dominan untuk memainkan peran sebagai pelontar tembakan. Di Serie A musim lalu misalnya, Dybala, sebagai pemain yang paling aktif melepaskan tembakan hanya mengemas 3,5 bila dirata-rata di tiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
Setali tiga uang di edisi 2016/17, kala Gonzalo Higuain masih eksis berperan sebagai target-man Juventus. Nyatanya, kuantitas tembakannya hanya mencapai 3,5 per laga, tak genap setengah dari torehan Ronaldo sejauh ini.
Laga Juventus vs Sassuolo. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Laga Juventus vs Sassuolo. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
Ronaldo telah berhasil menuntaskan misinya dengan manis, mencetak gol perdana di Serie A sekaligus mengantar Juve meraup poin penuh. Di sisi lain, kehadirannya mengundang ironi, mengerdilkan porsi para penggawa Bianconeri lainnya --dalam hal ini Dybala yang paling kentara. Dan bukan tak menutup kemungkinan, hal semacam ini bakal menjadi candu ke depannya. Candu yang mungkin memberi impak negatif kepada Juve.