Jokowi: Ada yang Tegas Tapi Suka Marah-marah

7 November 2018 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pembekalan ke 427 Caleg Partai Hanura di Ancol, Jakarta, Rabu (7/11/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pembekalan ke 427 Caleg Partai Hanura di Ancol, Jakarta, Rabu (7/11/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo memberikan pembekalan kepada 427 caleg DPR RI dari Partai Hanura. Dalam sambutannya, Jokowi memuji gaya pidato Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) yang berbicara sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau sambutan habis Pak Oesman Sapta itu sudah, beliau memang jagonya. Setiap kali mendengar sambutan Pak Oesman Sapta, saya selalu terkagum-kagum. Bukan saya saja mungkin yang terkagum-kagum," ujar Jokowi di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/11).
"Sambutan beliau selalu mengundang tepuk tangan, benar enggak?" lanjut Jokowi disambut tepuk tangan para hadirin yang memenuhi lokasi.
Jokowi kemudian menyebut OSO sebagai sosok yang tegas. Terlihat dari pidatonya tiap kali diminta menjadi berbicara. Jokowi kemudian melontarkan candaan kepada OSO apakah ia benar-benar sosok yang tegas jika tak berada di depan Jokowi.
"Tapi saya tidak tahu pas ada saya, bisa lebih tegas lagi atau jangan-jangan halus," kata Jokowi disambut tawa para hadirin.
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku senang dengan sosok pemimpin yang tegas. Namun, tegas bukan berarti suka marah-marah.
Jokowi memberikan sambutan pembekalan caleg Hanura di Hotel Discovery Ancol,  Jakarta Utara. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi memberikan sambutan pembekalan caleg Hanura di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Saya senang tegas tapi enggak suka marah-marah. Karena ada yang bilangnya tegas tapi suka marah-marah," jelas Jokowi disambut tepuk tangan para peserta.
Jokowi menjelaskan, Indonesia butuh pemimpin yang mau mendengar sekaligus tegas. Selain itu, pemimpin Indonesia harus mau mendengar aspirasi rakyat serta berani dan tegas membuat kebijakan.
"Tapi tegas itu tidak sama dengan otoriter, ini tidak. Tolong dibedakan," ujarnya.
Pembekalan caleg ini dihadiri oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, Mensesneg Pratikno. Pada acara ini hadir pula Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, Sekjen PPP Arsul Sani, dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq.
ADVERTISEMENT