Kala Ralph Hasenhuettl Mengungkapkan Misinya Bersama Southampton

7 Desember 2018 3:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasenhuettl menyaksikan laga di Wembley. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Hasenhuettl menyaksikan laga di Wembley. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Wujudnya sudah terlihat di tribune Stadion Wembley kala Southampton digasak Tottenham Hotspur dalam laga pekan 15 Premier League 2018/19. Tampak beberapa kali dia menyunggingkan senyum, sekaligus manggut-manggut, pertanda bahwa dia paham apa yang harus segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
Siapakah dia? Ya, dia adalah Ralph Hasenhuettl, mantan pelatih RasenBallsport Leipzig (RB Leipzig) yang kini sudah resmi menjadi pelatih baru Southampton. Dia direkrut untuk menggantikan Mark Hughes yang dinilai gagal mengangkat performa The Saints dia ajang Premier League.
Southampton sekarang masih berkutat di zona degradasi dengan raihan 9 poin dari 15 laga, hasil dari 1 kali menang, 6 kali imbang, dan 8 kali kalah. Mengangkat Southampton dari zona degradasi, diakui Hasenhuettl, menjadi target jangka pendeknya di klub yang bermarkas di Stadion St. Mary tersebut.
Namun, tidak cuma target jangka pendek, pelatih berkebangsaan Austria itu juga memiliki target jangka panjang di Southampton. Dalam sesi jumpa pers pertamanya sebagai pelatih Southampton, Hasenhuettl mengungkapkan bahwa setelah perjalanan mengesankan bersama RB Leipzig, bahkan sempat merasakan atmosfer Liga Champions, dia sudah bersiap untuk tantangan baru.
ADVERTISEMENT
"Melatih klub ini (Southampton) akan menjadi sebuah tantangan baru dalam karier saya sebagai pelatih. Tujuan saya, saya ingin agar nama saya dikenal di Inggris, terutama di Premier League," ujar Hasenhuettl dilansir Sky Sports.
"Ketika saya meninggalkan Leipzig, saya selalu berpikir langkah apa yang akan saya ambil selanjutnya. Saya ingin berdiri memimpin tim baru, belajar bahasa baru, berkembang secara personal dan jika merujuk kepada sudut pandang saya mengenai sepak bola, keputusan saya melatih Southampton ini adalah keputusan yang tepat," tambahnya.
Secara pribadi, pelatih yang sekarang berusia 51 tahun itu ternyata memiliki ikatan persahabatan dengan Juergen Klopp, pelatih Liverpool. Keduanya mengambil lisensi kepelatihan dalam waktu yang bersamaan di Jerman. Ikatan inilah yang membuat Hasenhuettl mendapatkan julukan 'Klopp dari Pegunungan Alpen'. Apalagi, gaya permainan yang diterapkan keduanya hampir sama.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Hasenhuettl ternyata tidak terlalu menyukai julukan tersebut. Menurutnya, hal itu seakan menunjukkan kalau dirinya tidak memiliki identitas. Dia ingin memiliki identitas sendiri, yang tentunya berbeda dengan identitas heavy metal football yang sudah melekat dalam diri Klopp.
"Saya memang menyukai gaya main yang dia (Klopp) terapkan. Dia selalu bermain secara proaktif dan mengambil inisiatif laga, dan hal itu membuatnya dikenal di Jerman, juga di Inggris. Gaya yang dia terapkan berpengaruh terhadap gaya main yang juga saya terapkan. Tapi tidak, saya tidak mirip dia. Saya ingin mencari karakter saya sendiri," ungkap Hasenhuettl.
Per Kamis (6/12) waktu setempat, Hasenhuettl sudah memulai pekerjaannya sebagai pelatih Southampton. Harapan sudah tertambat di pundak Hasenhuettl untuk membawa Southampton, tidak hanya lepas dari zona degradasi, tapi juga bermain indah nan agresif seperti layaknya ketika mereka masih ditangani Mauricio Pochettino.
ADVERTISEMENT
Sanggupkah Hasenhuettl melakukan itu bersama Southampton?