Kapitalisasi Saham asal Kalsel Paling Dominan di Kalimantan

Konten Media Partner
8 November 2018 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapitalisasi Saham asal Kalsel Paling Dominan di Kalimantan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN - Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan OJK IX Kalimantan, Nurdin Subandi, menuturkan jumlah investor pasar modal di Kalimantan Selatan sebanyak 12.235 investor atau 22,26% dari seluruh investor pasar modal di Pulau Kalimantan. Menurut dia, angka ini meningkat 59,29% (yoy) dengan kapitalisasi saham senilai Rp 40,48 triliun.
ADVERTISEMENT
Angka kepemilikan saham ini meningkat 22,67% (yoy). Nurdin berkata proporsi kepemilikan saham di Kalimantan Selatan sebesar 92,73% di seluruh Pulau Kalimantan alias paling dominan se-Kalimantan. Adapun di Kalsel, ia menuturkan investor pasar modal asal Kota Banjarmasin tercatat 6.387 atau 52,20 persen se-Kalsel.
“3.597 investor merupakan investor saham dan 3.469 investor reksadana, dan 804 investor Surat Berharga Negara (SBN),” kata Nurdin Subandi ketika media gathering di kantor OJK Regional IX Kalimantan, Kamis (8/11).
Kalaupun dibandingkan angka penduduk di Kalsel sebanyak 3.626.616 jiwa, maka investor saham asal Kota Banjarmasin yang berinvestasi di pasar modal sebesar 0,34%. Berdasarkan survei indeks literasi keuangan tahun 2016, Indeks Pasar Modal Nasional sebesar 4,4 % atau meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 3,79 %.
ADVERTISEMENT
“Artinya dari 2013-2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61 %. Sedangkan untuk indeks inklusi nasional tahun 2016 juga mengalami peningkatan dari 0,11% di tahun 2013 menjadi 1,25% di tahun 2016, meningkat sebesar 1,14%," ucapnya.
Menurut dia, ada tujuh perusahaan efek atau sekuritas yang punya jaringan kantor cabang di Kota Banjarmasin, seperti PT BNI sekuritas, PT Valbury Sekuritas, PT Mandiri sekuritas, PT Phillip Sekuritas, PT MNC Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT RHB Sekuritas.
Kemudiann satu kantor cabang manajer investasi PT Sinarmas Asset Management di Provinsi Kalimantan Selatan. Selain itu, kata Nurdin, ada 21 jaringan kantor cabang bank umum yang memiliki izin sebagai agen penjual efek reksadana (APERD) di Provinsi Kalimantan Selatan. (M Robby)
ADVERTISEMENT