Kubu Prabowo-Sandi Copot Ratna Sarumpaet dari Timses

3 Oktober 2018 20:58 WIB
Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi secara resmi telah memecat aktivis Ratna Sarumpaet sebagai juru kampanye di Badan Pemenangan untuk Pilpres 2019. Pemecatan itu disampaikan langsung oleh Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
Pemecatan Ratna dilakukan, karena yang bersangkutan telah mencoreng integritas pasangan Prabowo-Sandi dan jajaran tim sukses.
"BPN sudah memutuskan memberhentikan beliau (Ratna) sebelum surat itu ada. Sejak tadi kita tahu kebohongan dia,” kata Dahnil dalam keterangannya, Rabu (3/10).
Tak berselang lama dari keputusan pemecatan itu, Ratna kemudian melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai juru kampanye Prabowo-Sandi. Ratna merasa kebohongan yang dibuatnya telah merugikan Prabowo-Sandi dan tim pemenangannya.
Surat pengunduran diri Ratna itu ditujukan langsung kepada Prabowo dan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso.
“Setelah kita semua dalam dua hari terkahir, terbelenggu masalah emosoinal yang terjadi sebagai akibat perbuatan saya, maka sebagai pertanggungjawaban moral saya, bersama ini Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari Tim Pemenangan Prabowo Sandi sebagai Jurkamnas, no urut 42,” kata Ratna dalam surat resminya.
Surat pengunduruan diri Ratna Sarumpaet dari timses Prabowo-Sandi. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat pengunduruan diri Ratna Sarumpaet dari timses Prabowo-Sandi. (Foto: dok. Istimewa)
Sebelumnya, polemik isu penganiayaan Ratna terkuak. Ratna mengakui kesalahannya telah mengarang cerita sendiri dan membohongi orang-orang terdekatnya, termasuk Prabowo-Sandi dan jajaran tim pemenangannya. Wajah lebam Ratna yang beredar luas di media sosial bukan dikarenakan penganiayaan, melainkan hasil sedot lemak wajah.
ADVERTISEMENT