Langkah Mengubah Cara Pandang Kita Menjadi Lebih Positif

Lampu Edison
Edison 9955 kali gagal menemukan lampu pijar yang menyala. Jika ia berhenti di percobaan ke 9956, mungkin sekarang kita tidak akan punya lampu.
Konten dari Pengguna
9 Desember 2018 7:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lampu Edison tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak hanya mengubah cara pandang, kehidupan kita bisa jadi juga akan berubah
ADVERTISEMENT
Disadari atau tidak, setiap hari kita selalu dihadapkan pada stressor-stressor yang datang dari berbagai sisi, entah itu pekerjaan, kehidupan sehari-hari, pergaulan, atau kegiatan akademik sekalipun. Hadirnya stressor bagi sebagian orang akan menjadi pemicu untuknya bekerja lebih baik lagi, namun bagi sebagian lagi mungkin akan berpikir hidupnya tidak cukup beruntung. Pada dasarnya hal yang mempengaruhi bagaimana kita menghadapi stressor adalah cara pandang kita terhadap stressor tersebut. Di akhir pekan ini, Lampu Edison akan memberikan langkah-langkah bagaimana mengubah cara pandang kita menjadi lebih positif.
1. Berpikirlah secara berbeda. Mulailah langkah pertamamu dengan berpikir secara berbeda, yaitu dengan menugucapkan kata-kata positif pada diri sendiri. Lakukan secara berulang layaknya kata-kata tersebut adalah sebuah mantra bagi diri kita. Meskipun konsep ini bukanlah hal baru, namun masih sangat efektif untuk dilakukan. Bahkan di dunia militer, untuk menanamkan pemahaman dan jiwa kemiliteran yang sama kepada seluruh tentara, mereka menggunakan mars (nyanyian), yel-yel, dan janji/sumpah untuk membantu mengubah pemikiran. Yang terpenting, kata-kata yang dipilih menunjukkan suatu penegasan dan penguatan bagi diri, serta tidak didasarkan pada keadaan yang memang sudah menetap atau terjadi sebelumnya. Misalnya, kalimat seperti “Tidak ada yang harus berubah”, tentu saja itu tidak akan membuat pikiran kita berubah karena tidak ada yang ingin kita ubah. Pilihlah mantra yang spesifik mengacu pada tujuan yang ingin kita capai. Selanjutnya sempatkan waktu untuk mengulangi dan mengkaji ulang mantra tersebut setiap harinya, agar pesan yang ingin kita sampaikan ke dalam pikiran dapat tertanam. Ulangi terus sepanjang hari kapan pun situasi yang menantang hidup itu hadir.
ADVERTISEMENT
2. Bertindak beda. Langkah berikutnya, untuk mengubah cara pandang kita, cobalah dengan mengubah hal-hal yang kita lakukan. Meskipun kita sama-sama tahu bahwa tidak mudah untuk mengubah pandangan kita terhadap sesuatu, khususnya bila kita telah melakukan hal yang sama berulang-ulang sebagai rutinitas. Tapi mulailah dengan membuat perubahan kecil dalam hidup. Pilih aktivitas baru yang selalu ingin kita coba, misalnya pergi ke tempat-tempat keramaian yang berbeda dengan yang biasa dikunjungi, melakukan kegiatan volunteer pada lembaga nonprofit, atau bergabung bersama komunitas yang belum sempat kamu datangi. Dengan mengubah atau menghentikan rutinitas kita bahkan untuk hal yang kecil, otak kita akan mendapat stimulus baru dan akan menciptakan jaringan syaraf baru yang akan membantu dalam membuat perubahan.
ADVERTISEMENT
3. Kenali dan sadari diri. Banyak orang mungkin memiliki ketakutan untuk mengenali dan menggali pikiran dan emosi mereka sendiri. Mereka justru lebih memilih berfokus pada kehidupan di luar tubuh mereka, seperti kebutuhan orang lain atau tujuan karir yang sudah ditetapkan. Berfokus pada kesadaran diri dapat membantu kita untuk kembali terhubung dengan kebutuhan, hasrat, dan mimpi kita sesungguhnya. Menyadari diri juga dapat membuat kita lebih memahami bagaimana cara memperlakukan orang lain dan bagaimana rasanya diperlakukan orang lain. Proses ini memang memerlukan waktu yang panjang dan bisa jadi melelahkan, namun dengan memfasilitasi diri untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana kita, memungkinkan adanya perubahan kehidupan yang lebih besar. Mengidentifikasi suasana hati dan emosi akan memungkinkan bagi kita untuk melakukan penyesuaian. Tanpa memahami penyebab dari apa yang kita lakukan, kita tidak akan dapat mengubah cara pandang diri.
ADVERTISEMENT
4. Bertemu dengan orang-orang baru. Agar memberikan pemikiran, ide, dan persepsi baru ke dalam hidup kita, temuilah orang-orang dengan pekerjaan, latar belakang, budaya, atau perspektif yang berbeda. Ketika kita hanya bergaul dengan orang-orang yang pemikirannya sama dengan kita, yang kita dapatkan adalah penguatan tentang apa yang selama ini kita percaya dan pikirkan. Dengan begitu kita juga dengan mudah akan masuk ke dalam “pemikiran kelompok”, yang artinya akan menjadi lebih sulit bagi kita untuk melihat atau mengenali kesalahan, kekurangan, bahkan kebohongan yang selama ini yang menjadi topeng kita. Melakukan langkah ini bukan berarti meminta kita untuk meninggalkan teman-teman lama, tapi cobalah untuk “membumbui” kehidupan dengan beberapa orang atau hal baru. Berinteraksi dengan teman-teman dan rekan baru dapat meningkatkan peluang kita mengenal dengan cara pikir yang baru. Mungkin kita akan sedikit terkejut ketika percakapan kecil yang kita lakukan dengan orang lain nyatanya menggoyahkan pandangan kita selama ini. Itu yang kemudian menjadi hal besar dari memperluas pergaulan kita, bahwa adanya teman-teman baru mampu membuat lingkup pergaulan kita menjadi semakin luas dengan memperkenalkan kita pada orang-orang yang mungkin peluangnya untuk bertemu sebenarnya sangat kecil. Memperluas pergaulan bukan berarti kita harus terbang atau mengunjungi tempat-tempat asing, karena faktanya mereka ada di sekitar kita. Hanya saja bagaimana keinginan kita untuk memulai percakapan dengan mereka, orang-orang yang biasanya kita hindari.
ADVERTISEMENT
5. Keluarlah dari zona nyaman. Kita memliki kecenderungan alamiah untuk tetap setia melakukan hal-hal yang lazimnya kita lakukan dan menghindari situasi yang membuat kita tidak nyaman. Meskipun ini cara yang baik untuk terhindar dari situasi yang sulit, namun cara ini juga membuat kita tetap berdiam pada situasi yang menetap. Maka dorong diri kita untuk terlibat dalam aktivitas dan pengalaman baru yang mendorong kita untuk melangkah keluar dari zona nyaman.
Sumber gambar: unsplash.com/RaulVarzar