Lawan Swedia, Mats Hummels Ogah Cuma Jadi Penonton

Mats Hummels. (Foto: REUTERS / Hannah McKay)

Mats Hummels mengalami petaka. Jelang laga penting menghadapi Swedia pada Sabtu (23/6/2018) malam WIB, bek Tim Nasional (Timnas) Jerman ini harus mengalami cedera leher. Namun, Hummels belum menyerah. Dia masih mengejar kemungkinan untuk main.

Dilansir Reuters, Hummels mengalami cedera leher kala menjalani sesi latihan. Kabar buruk ini diungkapkan langsung oleh pelatih Jerman, Joachim Loew, pada sesi konferensi pers prapertandingan, Jumat (22/6) malam WIB.

"Cedera Hummels ini belum membaik sampai saat ini," ujar Loew. "Sekarang dia belum kembali latihan bersama kami. Memang masih ada waktu sebelum laga melawan Swedia dimulai, tetapi cedera yang dia alami tampaknya tidak akan sembuh dalam semalam saja. Kami butuh pemain yang fit, sehingga mungkin saja dia tidak bermain."

Untuk pengganti Hummels sendiri, jika memang dia tidak bermain di laga melawan Swedia nanti, ada nama Antonio Ruediger yang sudah disiapkan oleh Loew. Namun, pelatih yang membawa Jerman juara dunia pada 2014 silam itu masih menanti kabar terkini dari Hummels.

Jogi di sesi latihan Timnas Jerman. (Foto: PATRIK STOLLARZ / AFP)

Di sisi lain, lewat akun Twitter pribadinya, Hummels masih berharap untuk bisa turun pada laga melawan Swedia.

"Masih percaya bisa main dalam laga nanti karena dalam laga nanti saya tidak ingin hanya menjadi penonton saja," tulis pemain Bayern Muenchen tersebut.

Laga melawan Swedia nanti akan menentukan selamat atau tidaknya Jerman dari Grup F Piala Dunia 2018. Di saat sang lawan, Swedia, sudah mengantongi satu kemenangan di laga pertama menghadapi Korea Selatan, Jerman justru harus tunduk dari Meksiko pada partai pembuka.

Oleh karenanya, melawan Swedia nanti bukan perkara yang mudah bagi Jerman. Pasalnya, para pemain Jerman yang Loew panggil sekarang dianggap tak memiliki kemampuan apik oleh para pengamat sepak bola. Kendati begitu, mantan asisten Juergen Klinsmann ini tetap merasa yakin dengan kekuatan skuatnya.

"Apakah itu (kekuatan skuat, red) adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan terlalu berat? Pada dasarnya, yang terpenting adalah soal kepercayaan kepada para pemain. Mereka adalah para pemain yang sudah ditempa di sepak bola level tinggi. Mereka punya mental kuat," tegas Loew.