Masih Dibayangi Kenaikan Lanjutan Bunga The Fed, Rupiah Melemah

13 April 2018 10:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan dolar. (Foto: Youtube/Kurzgesagt – In a Nutshell)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam tersebut bergerak di kisaran Rp 13.745-Rp 13.755.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Jumat (13/4), dolar AS dibuka di Rp 13.745. Dolar AS terus naik dan mencapai posisi tertingginya pagi ini di Rp 13.755. Hingga pukul 9.49 WIB, dolar AS bertengger di posisi Rp 13.754.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama dalam risetnya menyebutkan, adapun pergerakan nilai tukar rupiah masih cenderung terdepresiasi terhadap dolar AS sebab terdapat sentimen dari hasil perilisan risalah rapat FOMC yang cenderung memberikan efek hawkish (agresif) bagi dolar AS, seiring dengan rencana The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara bertahap pada tahun ini.
Petugas menunjukan uang dolar AS. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan uang dolar AS. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Selain itu, terdapat sentimen geopolitik di mana ketegangan di kawasan Timur Tengah mulai meningkat ketika Rusia merespons keras atas rencana serangan militer yang akan dilakukan AS beserta negara sekutu terhadap Suriah, sebab rezim Al-Assad melegalkan penggunaan serangan kimia dalam menghadapi gerilyawan anti-Assad, di mana senjata tersebut justru membahayakan warga sipil.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, adapun sentimen domestik masih minim sehingga belum bisa memberikan katalis yang positif bagi rupiah.
Secara teknikal, pada USDIDR daily chart terlihat pola white opening bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi dolar AS terhadap rupiah.
Range USDIDR hari ini Rp 13.753 hingga Rp 13.797.