Operasi Plastik Anti Penuaan, Solusi Dapatkan Wajah Tampak Lebih Muda

18 Oktober 2017 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Operasi Plastik pada Area Mata (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Operasi Plastik pada Area Mata (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda penuaan memang umumnya terlihat dari wajah seseorang, mulai dari keriput yang tampak timbul hingga elastisitas kulit yang mulai mengendur. Beragam cara pun dilakukan oleh kebanyakan orang demi menunjang penampilannya agar tetap terlihat muda.
ADVERTISEMENT
Anti-Aging Surgery atau operasi plastik anti penuaan mungkin menjadi alternatif cara yang paling sering dilakukan untuk menyamarkan tanda-tanda penuaan.
Biasanya banyak orang yang melakukan operasi mata seperti Upper Blepharoplasty, Lower Blepharoplasty, Double Eyelid Surgery, Medial & Lateral Canthoplasty. Ada pula yang melakukan operasi bibir dan hidung dengan menanamkan filler atau fat transfer. Seluruh rangkaian operasi ini kini dikenal dengan Face Rejuvenation Surgery atau operasi rejuvenasi estetik.
Seminar Media Bamed: Operasi Plastik Anti Penuaan (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seminar Media Bamed: Operasi Plastik Anti Penuaan (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Namun, kamu tak harus melakukan operasi seluruh area wajah. Menurut dokter bedah plastik, dr. Puri Ambar Lestari, SpBP-RE, operasi hanya dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan pasien saja. Jika dokter menganggap tak ada area lain yang butuh dioperasi, maka pasien tak perlu memperbaiki seluruh area wajah.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kembali lagi pada kebutuhan pasien. Tapi umumnya pasien yang datang hanya ingin memperbaiki area tertentu saja, misalnya masalah kulit yang sudah kendur atau keriput pada pelipis mata," ungkap dr. Puri, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di acara Seminar Media Bamed Health Care: "Anti-Aging Surgery for Enhancing Quality of Life", di Hotel The 101 Jakarta Sedayu Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (18/10).
Lebih lanjut, dr. Puri menjelaskan jika ada serangkaian proses yang harus diikuti oleh para pasien sebelum mulai memutuskan untuk melakukan tindakan operasi. Konsultasi menjadi hal utama yang harus dijalani pasien.
"Awalnya, kita akan melakukan evaluasi dan diskusi terlebih dahulu sesuai dengan keinginan serta harapan pasien. Kemudian kami (para dokter) juga harus memeriksa status kesehatan pasien di masa ini dan sebelumnya," jelas dr. Puri.
ADVERTISEMENT
"Lalu, ada pemeriksaan fisik yang seksama dengan menggunakan pencahayaan yang cukup agar kondisi pasien mudah terdeteksi," sambungnya.
Seminar Media Bamed: Operasi Plastik Anti Penuaan (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seminar Media Bamed: Operasi Plastik Anti Penuaan (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis untuk menentukan status kesehatan pasien juga perlu dilakukan. Hal ini perlu diperlukan karena umumnya pasien yang melakukan operasi plastik anti penuaan daan berusia di atas 30 sampai 40 tahunan rentan terhadap penyakit berbahaya, seperti hipertensi dan diabetes.
Pasien yang telah melakukan operasi plastik rejuvenasi estetik membutuhkan waktu sedikitnya satu minggu untuk melakukan pemulihan, tergantung dari kondisi pasien. dr. Puri juga mengatakan bahwa semua operasi ini umumnya tidak akan menimbulkan bekas luka dan aman dilakukan dibawah penanganan dokter yang kompeten.
"Bekas tidak akan terlihat, tapi efek dari operasi seperti bengkak dan memar itu normal terjadi. Efek bengkak akan mereda seiring berjalannya waktu, dan untuk memar tergantung kadar memar yang dialami oleh pasien," tutupnya.
ADVERTISEMENT