Pelajaran di Pengujung Laga Melawan Sassuolo untuk Douglas Costa

17 September 2018 1:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Douglas Costa di laga Juventus vs Sassuolo. (Foto: Miguel MEDINA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Douglas Costa di laga Juventus vs Sassuolo. (Foto: Miguel MEDINA / AFP)
ADVERTISEMENT
Ada beberapa fragmen yang muncul dalam keseluruhan kisah laga Juventus melawan Sassuolo di Allianz Stadium pada Minggu (16/9/2018). Mulai dari terbukanya keran gol Cristiano Ronaldo yang berujung pada kemenangan 2-1 milik Juventus, hingga friksi yang melibatkan Douglas Costa dan Federico Di Francesco.
ADVERTISEMENT
Friksi yang terjadi di pengujung laga itu terjadi beberapa saat setelah Khouma Babacar mencetak gol bagi Sassuolo. Ceritanya dimulai saat Di Francesco membawa bola di menit 93. Di tayangan ulang terlihat Costa berusaha menghentikan anak pelatih AS Roma itu dengan mendorong tubuhnya. Tak sampai di situ. Costa juga terlihat menyikut Di Francesco saat lawannya itu berusaha untuk berdiri.
Costa dan Di Francesco terlibat perdebatan sengit di tengah lapangan. Tapi, ulah Costa belum selesai. Dari tayangan ulang terlihat ia menunjukkan gesture hendak menanduk Di Francesco. Menyadari ada konfrontrasi antara kedua pemain, wasit Daniel Chiffi berusaha untuk melerai. Yang terjadi setelahnya, Costa kedapatan meludahi Di Francesco.
Setelah wasit Daniel Chiffi melihat tayangan ulang VAR, ia mengoreksi keputusannya menghukum Costa dengan kartu kuning dan mengganjar pemain asal Brasil itu dengan kartu merah. Kini Costa terancam hukuman larangan bermain, minimal, di tiga pertandingan. Tapi, bisa saja hukuman itu menjadi larangan bermain di lima pertandingan.
ADVERTISEMENT
Tugas Massimiliano Allegri sebagai manajer tak sekadar meracik taktik yang mengantarkan timnya pada kemenangan bahkan gelar juara. Di ruang ganti, sesi latihan, dan pinggir lapangan, ia juga mengemban tugas untuk memastikan timnya dalam keadaan aman. Ia memikul tanggung jawab untuk siapa pun yang ada dalam timnya.
Itulah sebabnya, ia tak mendiamkan perilaku Costa yang berang di menit 93 itu. Ia menegur Costa di ruang ganti dan memperingatkan setiap orang di timnya untuk mawas diri dan sebisa mungkin menjaga tim dari provokasi. Tak peduli apakah lawanmu yang lebih dulu memprovokasi, bagi Allegri, setiap orang di dalam timnya, tak boleh terpancing.
“Mungkin ia merasa kesal dengan pelanggaran sebelumnya. Tapi, seharusnya selesai sampai di situ. Insiden ini seharusnya tidak boleh terjadi. Satu hal yang harus kami kerjakan di setiap pertandingan adalah memastikan diri tidak terpancing provokasi lawan,” jelas Allegri kepada Sky Sport Italia.
ADVERTISEMENT
“Kami bisa mencetak gol ketiga. Tapi, pada kenyataannya, yang kami lakukan saat itulah adalah berusaha sendiri-sendiri, mengandalkan aksi individu. Kami mencoba untuk mendribel bola sendirian. Permainan seperti ini membuat lawan berang, akibatnya mereka bereaksi dengan buruk dan membawamu pada situasi seperti yang dialami Douglas Costa,” ucap Allegri.
Costa sendiri sudah angkat bicara mengenai insiden kartu merah ini. Lewat unggahan di akun Instagram-nya, ia mengakui bahwa tindakannya itu sebagai perilaku buruk yang seharusnya tak boleh terjadi.
"Saya ingin meminta maaf kepada seluruh suporter Juventus karena saya sudah bereaksi berlebihan di pertandingan hari ini. Saya juga meminta maaf kepada seluruh rekan setim yang selalu ada mendukung saya, baik dalam situasi baik maupun buruk. Saya bersalah. Saya menyadarinya dan saya meminta maaf karenanya," tulis Douglas Costa.
ADVERTISEMENT
Kalau Costa dikenai hukuman larangan bertanding, maka akan menjadi masalah bagi Juventus. Sebabnya, mereka harus bertanding melawan Napoli di pekan ketujuh Serie A 2018/19. Pasalnya, Costa memiliki peran krusial di skuat Juventus. Sejak didatangkan dari Bayern Muenchen sebagai pemain pinjaman di awal musim 2017/18, Costa menjadi salah satu tokoh kunci dari kreativitas serangan Juventus.
Di Serie A 2017/18, ia kerap tampil sebagai pemain yang sanggup membuka ruang yang dibuktikan dengan 106 aksi dribelnya. Walau tak berperan sebagai ujung tombak serangan, Costa juga sanggup mencetak enam gol untuk Si Nyonya Tua.
Torehan itu belum ditambah dengan 74 peluang di Serie A dengan 12 di antaranya berujung menjadi assist. Catatan inilah yang membuat Costa menjadi pemain kedua yang paling andal dalam urusan membuat assist di Serie A 2017/18 setelah pemain Lazio, Luis Alberto Romero, dengan torehan 14 assist-nya. Berangkat dari kontribusinya itu, Juventus memutuskan untuk mempermanenkan Costa pada 8 Juni 2018. Kontrak itu membuatnya akan berlaga bersama Juventus hingga musim 2021/2022.
ADVERTISEMENT