Pelaku Ekonomi Kreatif Dunia Kumpul di Nusa Dua

Konten Media Partner
7 November 2018 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku Ekonomi Kreatif Dunia Kumpul di Nusa Dua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
KEPALA Bekraf Triawan Munaf bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Komunikasi dan Telematika Rudiantara berswafoto saat pembukaan acara World Economic Creative Conference 2018, Rabu, 7/11 - kanalbali/KAD
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Konferensi internasional kembali digelar di Bali. Kali ini adalah World Conference on Economic Creative 2018 yang merupakan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa- Bangsa atau United Nations Development Programme (UNDP).
Pada pembukaan acara ini pun Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendukung Youth Co:Lab Indonesia, platform inovatif untuk wirausaha sosial muda dan start-up, bertempat di BNDCC Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (7/11).
Konferensi Dunia pertama tentang Ekonomi Kreatif, yang diselenggarakan oleh BEKRAF. Lebih dari 1000 delegasi dari 50 negara menghadiri konferensi yang bertujuan untuk menyoroti kondisi dan visi industri ekonomi kreatif global saat ini.
Youth Co:Lab adalah inisiatif UNDP Asia-Pacific Youth Entrepreneurship yang menempatkan kaum muda di garis depan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di kawasan ini. 
ADVERTISEMENT
Youth Co:Lab berfokus pada teknologi digital dan kewirausahaan dan memprioritaskan kaum muda dari Indonesia bagian timur.“Kami sangat senang dapat bermitra dengan UNDP untuk mendukung Youth Co:Lab. , ” kata Kepala BEKRAF, Triawan Munaf. 
SementaraCountry Director UNDP Indonesia Christophe Bahuet mengatakan, Youth Co:Lab juga bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar kaum muda Indonesia.“Dengan ide-ide inovatif mereka, kaum muda dapat memberikan kontribusi besar pada ekonomi kreatif, ” kata Bahuet. 
Di Indonesia, Youth Co:Lab dipimpin oleh Innovative Financing Lab UNDP Indonesia. Youth Co:lab bermitra dengan Citi Foundation dan penyedia co-working space, HUBUD. Dalam inisiatif pertamanya, 15 peserta terpilih dari Papua dan Kalimantan menghadiri pelatihan dua minggu tentang start-up dan manajemen bisnis di HUBUD mulai 1 November hingga 14 November.
ADVERTISEMENT
“Kami antusias untuk mempertemukan kelompok peserta yang beragam dan memfasilitasi pengembangan kapasitas yang diharapkan akan memperluas jangkauan wirausaha sosial di luar Jawa ke tingkat global,” kata Maria Agustin Triwahyuni, Kepala Kemitraan Hubud.(kanalbali/KAD)