Pemberontakan Marquez yang Berujung Crash di MotoGP Valencia

19 November 2018 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marc Marquez menjalani balapan MotoGP Valencia 2018. (Foto: Heino Kalis/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Marc Marquez menjalani balapan MotoGP Valencia 2018. (Foto: Heino Kalis/Reuters)
ADVERTISEMENT
Balapan MotoGP Valencia, Minggu (18/11/2018), tidak cuma menyoal kecelakaan yang dialami Marc Marquez. Karena di balik insiden tersebut terselip perbedaan pendapat antara pebalap Spanyol itu dengan seluruh anggota tim Repsol Honda.
ADVERTISEMENT
Cuaca Sirkuit Ricardo Tomo ketika itu memang kurang bersahabat. Langit sudah mendung sehingga kebanyakan pebalap memilih ban soft untuk mengantisipasi turunnya hujan. Begitu pula saran yang diberikan tim Repsol Honda kepada Marquez.
Marquez berpikir lain. Dia meyakini bahwa cuaca tak berubah. Dan, berkaca dari penampilan apiknya dan kesuksesan menempati posisi kedua di latihan bebas ketiga, sang juara dunia MotoGP menetapkan ban medium untuk motor RC213V yang ditungganginya.
Prediksi mayoritas ternyata tepat dan hujan mengguyur sirkuit saat balapan baru dimulai. Sementara, Marquez harus menanggung konsekuensi dari keputusannya. Keputusan yang akhirnya diratapi Marquez di akhir race. Di tikungan kesembilan, sosok 25 tahun ini terpeleset hingga tak bisa melanjutkan balapan.
"Hari ini menghadirkan kesalahan terbesar saya sepanjang musim. Karena saya memilih ban medium. Padahal, seluruh anggota tim --termasuk Alberto Puig (manajer) dan Santi Hernandez (mekanik)-- sudah mengatakan, 'Jadi kalau turun hujan, kamu tidak dapat masalah'," tutur Marquez seperti dilansir oleh Crash.
ADVERTISEMENT
"Untung saja, saya baik-baik saja secara fisik. Pastinya saya harus tetap belajar dari kesalahan karena keputusan dari tim hari ini merupakan yang terbaik. Saya adalah satu-satunya pebalap yang menggunakan ban medium," kata dia.
Keputusan tersebut berkebalikan dengan karakter Marquez sebetulnya. Dia biasa mengambil risiko sebesar mungkin di sesi latihan bebas, tetapi bermain aman ketika menjalani balapan. Maka tak heran jika Marquez mengalami crash di latihan, kemudian keluar sebagai juara pada balapan.
Kendati begitu, situasi kali ini yakni Marquez sudah memastikan gelar juara. Alhasil, dia tak lagi memikirkan risiko yang muncul dari keputusan-keputusannya. Predikat juara MotoGP 2018 sudah digenggamnya sehingga hasil balapan tak lagi berpengaruh.
Marquez merayakan kemenangan di podium Sepang. (Foto: Lai Seng Sin/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Marquez merayakan kemenangan di podium Sepang. (Foto: Lai Seng Sin/Reuters)
Pada seri sebelumnya atau MotoGP Malaysia, sikap mengabaikan risiko berbuah manis buat Marquez. Dia mampu menekan Valentino Rossi yang akhirnya terjatuh, sebelum menaiki podium pertama di Sirkuit Sepang. Setelah balapan, dia sempat menyatakan, "Kalau saya masih bersaing dengan (Andrea) Dovizioso untuk juara, saya mungkin finis di posisi ketiga atau kedua."
ADVERTISEMENT
Keberuntungan tak mengikutinya sampai Spanyol. Di negaranya sendiri, Marquez justru menanggung akibat dari keputusannya mendekati risiko, sekaligus menentang masukan orang-orang yang selalu mendukungnya.
"Yang saya butuhkan hari ini adalah persaingan dalam gelar. Jika dalam kondisi seperti itu, saya pasti mencari aman dengan mengikuti pilihan para pebalap lainnya," ucap Marquez.