Pianis Jonathan Kuo Berhasil Pukau Penonton 'Invitation to The Dance'

31 Januari 2018 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
The Resonanz Music Studio (TRMS) di bawah pimpinan Avip Priatna menggelar konser orkestra bertajuk ‘Invitation to The Dance’, pada Rabu (31/1).
ADVERTISEMENT
Acara yang bekerja sama dengan Jakarta Concert Orchestra (JCO), dan Bakti Budaya Djarum Foundation itu, digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Tepat pukul 19.36 WIB, konduktor Avip Priyatna naik ke atas panggung disambut dengan tepuk tangan meriah, dari ribuan penonton yang hadir menyaksikan pertunjukan orkestra ‘Invitation to The Dance’.
Tanpa berlama-lama, Avip yang sudah memberi salam pada para penonton langsung memimpin total 54 pemusik, untuk memainkan sebuah komposisi orkestra berirama ballroom dance.
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
Komposisi dimulai dengan digeseknya 22 biola di waktu yang bersamaan, dan disambut dengan permainan perkusi, brass section, contra bass, cello, serta harpa yang penuh semangat nan hikmat juga meriah.
Avip terlihat sangat menikmati permainan para pemusik yang ia pimpin. Kepalanya terus bergoyang-goyang, sembari membolak-balik kertas partitur di hadapannya.
ADVERTISEMENT
‘Invitation to The Dance’ memang merupakan pagelaran orkestra yang akan membawakan berbagai komposisi lagu ciptaan maestro-maestro Eropa, yang terinspirasi dari berbagai tari-tarian daerah.
Komposisi pertama berakhir pada pukul 19.45 WIB, dan mereka pun melanjutkan ke lagu berikutnya yang berirama lebih lamban dan anggun.
Setelah membawakan lagu dengan komposisi musik ceria, seperti ballroom dance dan cha cha, tiba-tiba Avip Priyatna meninggalkan panggung pada pukul 20.05 WIB.
Ternyata Avip mengundang pianis andal asal Indonesia, Jonathan Kuo, untuk naik ke atas panggung. Para penonton yang melihat hal tersebut pun lantas memberi tepuk tangan yang meriah untuknya.
Siapa sangka, Jonathan Kuo ternyata justru punya niatan untuk mengoyak-koyak perasaan para penonton yang hadir.
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
Membawakan lagu karya komposer Eropa, Frans Liszt, yang terinspirasi dari tarian kematian masyarakat pagan, Jonathan berhasil menciptakan nuansa 'ngeri', kala jari-jarinya menekan tuts grand piano secara teratur.
ADVERTISEMENT
Bantuan dari iringan orkestra yang dipimpin Avip Priatna jelas, membuat penampilan Jonathan kian hebat. Para pemusik dan Jonathan Kuo, sukses tak hanya menciptakan suasana 'ngeri' pemakaman, namun juga suasana penghiburan.
Komposisi Frans Listzt memang terkenal rumit dan banyak memainkan perasaan. Jonathan bisa dikatakan sangat hebat. Apalagi di usia 15 tahun, ia sudah bisa membawakan komposisi lagu tersebut dengan sempurna tanpa cacat dan cela.
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Pertunjukan orkestra 'Invitation to Dance' (Foto: Munady Widjaja)
Saat konferensi pers ‘Invitation to The Dance’ pada Senin (29/1) lalu, Jonathan mengungkapkan bahwa dirinya telah mempelajari karya Frans Liszt tersebut, secara intensif dan penuh disiplin selama satu setengah bulan.
“Saya latihan satu setengah bulan. Lagu ini sulit sekali biasanya,” ungkap Jonathan kala itu.
Penampilan apik Jonathan baru berakhir pukul 20.23 WIB. Sambutan yang ia terima membuktikan bahwa Jonathan telah mampu tampil dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
Ia bahkan harus membungkuk selama 4 kali karena tepuk tangan penonton yang tak habis-habis. Setelah penampilan Jonathan, konser pun masuk masa rehat selama 20 menit.