news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Prabowo dan Kebinekaan Seorang Prajurit

11 April 2017 23:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Silaturahmi tokoh nasional di rumah Prabowo (Foto: Puspa Perwitasari/Antara)
Prabowo Subianto berbicara lantang di hadapan Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja DKI Jakarta. Nada bicaranya meninggi saat dia bicara isu kebinekaan yang belakangan seperti sengaja dipersoalkan.
ADVERTISEMENT
"Saya berdiri di sini sebagai seorang patriot yang sejak umur masih remaja mengabdikan diri sebagai seorang prajurit TNI, Tentara Nasional Indonesia," ucap Prabowo di Wisma Serba Guna, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/4).
Komunitas Kristiani dukung Anies Sandi (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
"Saya berdiri di sini sebagai seorang mantan panglima, mantan komandan pasukan tempur di mana saya menyaksikan, saya bertanggungjawab atas perintah-perintah dan komando komando yang mengakibatkan prajurit-prajurit muda di bawah kepemimpinan saya gugur mendarmabaktikan jiwa dan raganya untuk Tanah Air kita. Di antara anak-anak muda itu ada prajurit-prajurit beragama Katolik, beragama Protestan, beragama Hindu dan tentunya juga beragama Islam," paparnya.
Prabowo di Komunitas Kristiani Interdenominasi (Foto: Wandha Nur/kumparan)
Prabowo menceritakan bahwa dulu semasa di militer, dia mempunyai senior seorang laksamana Angkatan Laut yang beragama Islam asal Sumatera Barat. Senior itu menanamkan ajaran bahwa TNI adalah tentara nasional yang melindungi semua suku, agama dan ras di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Para pahlawan dari beragam suku, agama dan ras itu, kata Prabowo, bisa dikenang dari nama jalan atau fasilitas umum yang ada saat ini. Ada Daan Mogot, Wolter Monginsidi yang Protestan, I Gusti Ngurah Rai yang beragama Hindu, Selamet Riyadi beragama Katolik, dan lainnya yang sudah berkorban untuk Republik Indonesia.
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Foto: Dokumentasi Bandara Ngurah Rai)
Tak hanya itu, Prabowo juga menceritakan bahwa selama bertugas di militer, dia tidak pernah menanyakan agama seorang prajurit yang menjadi bawahannya, juga prajuritnya tak pernah bertanya soal agama Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Saya perintahkan anak buah saya maju, tapi dia tidak bertanya kepada saya. 'Pak saya seorang Katolik, apakah saya boleh maju? Tidak. Saya pun tidak tanya agama dia, kita semua orang adalah prajurit-prajurit merah putih," kata Prabowo lantang.
Komunitas Kristiani dukung Anies Sandi (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
"Karena itulah tidak mungkin saya akan mengizinkan, atau saya akan membiarkan tokoh-tokoh yang anti Pancasila, anti Bhinneka Tunggal Ika, muncul melalui saluran, ataupun kekuatan yang saya pimpin. Gerinda adalah kekuatan Bhinneka Tunggal Ika," tegas Prabowo.
Prabowo saat berkampanye untuk Anies-Sandi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Atas pengalaman dan nilai kebinekaannya itu juga, Prabowo mengecam tuduhan yang justru dialamatkan kepada Anies-Sandi, seolah-olah pasangan calon yang diusung Gerindra dan PKS itu anti kebinekaan, anti Pancasila dan akan menindas kelompok minoritas.
ADVERTISEMENT
"Fitnah yang kejam ini sangat menyedihkan! Tetapi kita harus sadar bahwa hidup itu adalah perjuangan antara yang benar dan yang tidak benar," tegas mantan Danjen Kopassus itu.
Deklrasi Umat Kristiani untuk Anies-Sandi (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
Dalam acara itu, Prabowo bersama adiknya Hasjim Djojohadikusumo, mendampingi Sandiaga Uno menerima deklarasi dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja DKI Jakarta.
"Peristiwa (deklarasi) ini sangat penting, peristiwa ini justru upaya, langkah untuk membantah fitnah-fitnah yang beredar," kata Prabowo.