Prabowo Salahkan Jokowi: Polri-BIN Bagai Keris, Tergantung yang Pakai

16 Mei 2018 17:13 WIB
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
ADVERTISEMENT
Kritik berdatangan bagi Polri dan BIN karena belum berfungsi maksimal mencegah aksi terorisme di Indonesia. Polri dan BIN dianggap kecolongan sehingga aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo serta penyerangan Mapolda Riau sampai terjadi.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menganggap, peran BIN dan Polri dalam memberantas terorisme tergantung pemimpinnya, dalam hal ini Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan, jika pemimpin dapat mengatur fungsi dan tugas dengan baik maka kecolongan seperti itu tidak akan terjadi.
“Polisi, tentara, intel itu seperti senjata, seperti keris atau rencong. Tergantung siapa yang memakai dan bagaimana memakai. Mau intel hebat disalahgunakan ya salah, mau polisinya hebat disalahgunakan ya salah, hasilnya tidak baik,” kata Prabowo di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5).
Oleh karena itu, Prabowo mengatakan, sebagai orang yang pernah aktif di militer, ia selalu mengingatkan kepada juniornya untuk bisa dekat dengan rakyat. Karena, lanjut dia, TNI adalah prajurit yang dibayar oleh rakyat dan harus mengabdi kepada rakyat.
ADVERTISEMENT
“Polisi-TNI-intel harus mengabdi dan mengayomi seluruh rakyat. Jangan sampai ada satu bagian dari rakyat kita yang merasa tidak terayomi. Itu imbauan saya dan satu saat itulah kita harus bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia,” papar Prabowo.
Prabowo pun menyindir sikap Jokowi yang ingin menerbitkan Perppu lantaran revisi UU Antiterorisme tak kunjung disahkan.
“Saya katakan tadi, (tergantung) pimpinan politik, kalau punya wewenang bisa saja berbuat apa saja. Mau keluarkan 20 Perppu juga boleh ya kan, it’s leadership,” tutup mantan Danjen Koppasus itu.