Proyek Baterai Listrik Karya LIPI Meluncur Agustus 2018

13 Juli 2018 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Teknologi kendaraan listrik sedang menjadi topik bahasan hangat dalam industri otomotif di seluruh dunia. Dipandang sebagai masa depan dari industri transportasi, semua pihak berlomba-lomba untuk bisa ambil bagian dalam menghadirkan teknologi ini.
ADVERTISEMENT
Termasuk halnya Indonesia, wacana akan dihadirkannya kendaraan listrik demi mengurangi polusi di negeri ini mendorong wacana hadirnya mobil listrik poduksi dalam negeri. Namun sebelum bicara tentang mobil listrik, ada satu komponen kunci yang harus terlebih dahulu dibicarakan yaitu baterai.
Ya, baterai memang merupakan komponen penting yang harus ada pada setiap kendaraan listik. Beberapa pihak seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga sempat membahas pentingnya untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di dalam negeri.
Kabar baik datang dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dr Ir Bambang Prihandoko, ahli baterai lithium yang juga seorang Peneliti Senior Bidang Fisika di di LIPI tengah mempersiapkan untuk memperkenalkan Baterai Lithium Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rencananya, hasil karyanya ini akan ditampilkan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke–23 yang akan diselenggarakan 10 Agustus 2018 di Pekanbaru.
Bambang menjelaskan, baterai lithium yang sedang dikembangkan itu menggunakan komposisi yang berbeda dengan baterai lithium yang sudah banyak digunakan selama ini.
"Jenisnya ini berbeda, kalau baterai (buatan) luar negeri kan modelnya baterai lithium NMC --nikel mangan kobalt oksida-- dan lithium NCA --nikel kobalt alumunium oksida. Nah, kami modelnya mau pakai lithium metal fosfat. Itu Bahan katodanya lithium metal fosfat, dan bahan anodanya lithium titanate," terang Bambang saat dihubungi kumparanOTO.
Motor listrik viar. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Motor listrik viar. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
Penggunaan material ini diharapkan mampu meningkatkan kecepatan isi ulang daya baterai.
"Karena anodanya pakai lithium titanate, kecepatan pengisian dayanya jadi lebih cepat, sekarang bisa sampai 20 kali lebih cepat dari yang normal. Baterai seperti inilah yang cocok untuk kendaraan listrik dan kita kembangkan," tambah Bambang sembari menerangkan kalau baterai lithium NMC dan NCA hanya memungkinkan fast charging lima kali lipat.
ADVERTISEMENT
Rencananya, baterai buatan LIPI ini akan disematkan pada sepeda motor listrik yang akan diperkenalkan jelang Hari Kemerdekaan, 17 Agustus. Karena satu buah (cell) baterai listrik yang dikembangkan LIPI ini mengambil wujud silinder dangan diameter 18 mm dan panjang 65 mm, diperkirakan perlu sekitar 200 cell baterai untuk dapat diaplikasikan ke sepeda motor.
Bisa diproduksi dengan bahan dasar dari dalam negeri
Baterai Lithium Indonesia ini seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berjenis lithium metal fosfat. Menurut Bambang, material-material penyusun baterai lithium ini tersedia di dalam negeri.
Salah satu bahan dasarnya adalah mangan dan fosfat. Indonesia sendiri disebut-sebut punya mangan dengan kualitas baik ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara fosfat sendiri menurut Bambang adalah produk Petrokimia Gresik.
ADVERTISEMENT
"Ke depannya harapan kami adalah semua produk dalam negeri, sehingga kami bisa mandiri. Karena baterai ini ke depannya akan menjadi kunci dari revolusi industri yang ke-4 ini. Jadi kalau baterainya kami dapat, teknologi lainnya kami juga akan dapat dalam artian bisa produksi sendiri dalam negeri," tambah Bambang.