Roro Fitria: Dosa Saya Sangat Besar Kepada Bunda
ADVERTISEMENT
Di tengah kasus hukum yang menjeratnya, artis Roro Fitria harus menerima kenyataan pahit. Perempuan berusia 28 tahun itu ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sang ibu, Raden Retno Winingsih.
ADVERTISEMENT
Retno meninggal dunia pada 15 Oktober 2018. Ia dimakamkan di TPU Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman di Beran, Margodadi, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/10).
“Saya sayang banget sama mama. Saya merasa sangat berdosa,” kata Roro di TPU Pemkab Sleman.
Perempuan kelahiran Yogyakarta itu tidak menjelaskan secara mendetail dosa apa yang telah ia perbuat. Namun diduga ia mengatakan hal itu terkait dengan persoalan hukum yang menjeratnya.
Roro terjerat kasus dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Nama ibundanya juga terseret dalam kasus Roro. Dalam dakwaan, Roro diketahui menggunakan nama sang ibu ketika menerima paket sabu yang dikirimkan oleh Wawan Hertawan ke kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, melalui jasa pengiriman ojek online. Hal ini sesuai dengan permintaan Roro.
Roro menggunakan nama sang ibu dengan alasan waspada. Penyesalan disampaikan oleh Roro. Ia meminta maaf kepada sang ibu.
ADVERTISEMENT
“Dosa saya sangat besar kepada bunda. Mungkin bikin kondisi fisik dan psikis mama sangat terguncang, sehingga mengakibatkan bencana (berupa) mama wafat,” tutur Roro.
Bagi Roro, sang ibu bukan hanya sosok yang ia cintai, tetapi juga jadi penyemangatnya. “Bunda merupakan sosok luar biasa bagi saya. Roh semangat paling besar kepada diri saya,” ujarnya.
Pemain film ‘Bangkitnya Suster Gepeng’ itu menyatakan sang ibu sangat sayang kepada dirinya. Saking sayangnya, mendiang Retno tidak pernah mengeluh mengenai penyakitnya. Sebab, ia tidak mau menyusahkan Roro.
“Sebegitu sayangnya mama ke saya, mama enggak pernah mengeluh apa yang dirasakan,” tandas Roro Fitria .