Sekjen PDIP: Nawacita Jokowi Sulit Terwujud karena RPJMN Zaman SBY

5 Agustus 2018 1:49 WIB
9 Sekjen Parpol Pendukung Koalisi Pendukung Jokowi. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
9 Sekjen Parpol Pendukung Koalisi Pendukung Jokowi. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan sekjen parpol koalisi pendukung Joko Widodo di Pilpres 2019, turut dibahas soal evaluasi program kerja. Khususnya, program kerja untuk mewujudkan Nawacita di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Nawacita saat ini belum terlalu maksimal dan efektif. Dia menyebut, hal itu karena terkendala Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dulu disusun oleh pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tadi disampaikan juga bagaimana dulu kesulitan-kesulitan dari pemerintahan Pak Jokowi. Misalnya visi-misi dengan Nawacita-nya ternyata RPJMN-nya dulu masih disusun masa pemerintahannya Pak SBY, sehingga dibutuhkan alignment khusus," kata Hasto usai pertemuan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8).
"Ini merupakan satu nafas di mana fundamen yang sudah diciptakan Pak Jokowi ada sembilan," lanjut dia.
Untuk itu, Hasto mengemukakan, apabila nanti Jokowi dapat terpilih menjadi presiden kembali, Nawacita jilid 2 akan berjalan efektif dan maksimal. Sehingga, dapat berorientasi untuk program-program Indonesia hingga tahun 2045.
ADVERTISEMENT
"Ini nantinya mau tidak mau kita berbicara tentang visi ke depan, 2045 itu. Sehingga satu nafas antara nawacita satu kemudian dengan Nawa Cita kedua," ucap Hasto Kristiyanto.
Hasto menyakini Nawacita jilid 2 akan lebih maksimal karena RPJMN nantinya dapat disusun oleh Jokowi. Serta koalisi Jokowi mempunyai kekuatan yang cukup di legistlatif.
"Nah nanti ini sudah satu kesatuan apalagi disini kekuatannya adalah 62 persen di DPR berdasarkan pemilu yang lalu, kami optimis, kami saling melengkapi satu sama lain," tuturnya.