Sunat Terlalu Dini Berkorelasi dengan Kematian Mendadak pada Bayi

1 Agustus 2018 10:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa alat medis. (Foto: Syarifah Sadiyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa alat medis. (Foto: Syarifah Sadiyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ada banyak alasan bagi setiap orang untuk menyunat bayi laki-lakinya. Mulai dari alasan religius hingga alasan kesehatan. Namun menurut riset terbaru, menyunat anak saat masih bayi justru bisa membahayakan nyawa si bayi
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan IFL Science, para peneliti dari Inggris mengklaim bahwa sunat pada bayi laki-laki adalah salah satu faktor risiko penyumbang yang besar timbulnya sindrom kematian mendadak bayi (sudden infant death syndrome/ SIDS).
Hasil riset yang dipublikasikan di bioRxiv ini, Eran Elhaik, peneliti dari University of Sheffield, menduga bahwa kehilangan banyak darah saat penyunatan pada bayi laki-laki memiliki korelasi dengan SIDS.
"Seorang bayi hanya memiliki darah sebanyak sekitar 325 mililiter, dan saat penyunatan dia bisa kehilangan antara 29,5 hingga 59 mililiter," ujar Elhaik.
Bayi menangis (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi menangis (Foto: Pixabay)
Ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan manusia dewasa, kehilangan volume darah tersebut bisa disamakan dengan dua hingga empat kali donor darah.
"Karena volume darah berkurang, tekanan juga akan menurun dan jantung harus bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan serangan jantung bagi bayi yang jantungnya masih belum berkembang sempurna atau memiliki suatu kelainan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Dalam riset ini, Elhaik mempelajari data kejadian SIDS dan sunat bayi di 15 negara berbeda. Dari hasil olah data ditemukan adanya korelasi kuat antara SIDS dengan sunat bayi. Selain itu, Elhaik juga menemukan bahwa sunat bayi adalah cara menghitung terbaik dalam menilai SIDS di dalam data.
"Sunat bayi adalah salah satu faktor risiko penyumbang besar bagi SIDS dan juga penyakit lainnya. Sunat bayi harus segera dihentikan dan ditangguhkan hingga kemudian hari," tegas Elhaik.
Yang perlu diperhatikan, sebenarnya temuan Elhaik ini masih merupakan korelasi, bukan penyebab. Jadi diperlukan riset lanjutan untuk bisa membuktikan klaim bahwa sunat bayi laki-laki menyebabkan SIDS.