Surat KKB Nduga untuk Istaka Karya: Setop Proyek sebelum HUT OPM

Konten Media Partner
7 Desember 2018 11:20 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat KKB Nduga untuk Istaka Karya: Setop Proyek sebelum HUT OPM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Evakusi jenazah pekerja Istaka Karya yang menjadi korban kebrutalan KKB Nduga. (Dok: Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga ternyata sempat berkirim surat kepada PT Istaka Karya untuk menghentikan proyek pekerjaan, sebelum memasuki bulan Desember.
Adalah Nathal, salah satu operator mesin di Istaka Karya menyebutkan pada bulan November 2017 ada surat dari KKB kepada Istaka Karya bahwa setiap tanggal 24 November, mess atau camp harus dikosongkan, karena setiap 1 Desember merupakan perayaan ulang tahun Papua Merdeka.
Kata Nathal, surat dari KKB diketahui oleh Jhoni pimpinan di perusahaan itu. Tapi tahun lalu pada tanggal 27 November 2017, Jhoni bersikeras untuk meneruskan pengerjaan jembatan karena ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.
“Saat itu saya berpikir, jika kami bertahan di sini, siapa yang bertanggungjawab? Kami punya nyawa, sehingga saya bersama 30 orang pekerja lainnya mengosongkan mess,” kata Nathal, kepada BumiPapua.com di Wamena, Jumat (7/12).
ADVERTISEMENT
Menurut Nathal, seharusnya perusahaan menuruti isi surat dari KKB untuk menghentikan pekerjaan sejak awal bulan Desember. “Tapi sudah bulan 12 saat kejadian kemarin, pekerja masih berada di camp, padahal sudah harus dikosongkan. Sedangkan aturan dari KKB, pekerja di camp harus sudah kosong pada akhir November,” ujarnya.
Nathal bahkan pernah mengetahui ada surat dari KKB yang dikirim pada November 2017 kepada Presiden Jokowi. Surat tersebut dititipkan KKB kepada pimpinan proyek.
“Saat itu, tiga orang KKB datang dan menyerahkan surat kepada pimpinan proyek yang isinya memerintahkan proyek ini dan pekerjanya dihentikan. Intinya, jika tidak ada proyek, maka KKB juga tidak mengganggu, sebab KKB hanya ingin merdeka,” kata Nathal sambil menirukan isi surat untuk Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menurut Nathal, ada indikasi KKB Nduga marah karena surat peringatan itu tak ditanggapi oleh pekerja dan perusahan Istaka Karya. Apalagi saat tiba hari perayaan ulang tahun OPM, camp pekerja belum juga kosong. Hingga akhirnya tragedi pembantaian pekerja PT Istaka Karya terjadi pada Minggu (2/12). (Stefanus)