news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ternyata Pakai Dasi Bisa Berbahaya bagi Tubuh

12 Juli 2018 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dasi (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Dasi (Foto: flickr)
ADVERTISEMENT
Dasi tidak mungkin bisa membuat penampilan seseorang menjadi terlihat menarik. Akan tetapi, menurut sebuah studi baru dari Jerman, ternyata dasi juga bisa berbahaya bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
Dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Neuroradiology, ditemukan bahwa dasi bisa mengganggu aliran darah ke otak sehingga menyebabkan pemakainya berada dalam risiko terkena sakit kepala, pusing, serta mual.
Dikutip dari IFL Science, dasi sendiri telah mulai digunakan sejak zaman kuno. Pada masa dinasti Qin China misalnya, pasukan kerajaan Qin Shih Huang dikabarkan sempat menjadikan dasi sebagai salah satu seragam perangnya.
Tentu dasi yang dikenakan zaman kuno berbeda dengan dasi saat ini. Aksesori ini kini tidak memiliki fungsi tertentu dan lebih identik dengan kesan profesionalisme di kalangan pria.
Selain itu, dalam buku berjudul Dress for Success karya T. Molloy dijelaskan juga bahwa dasi juga dapat digunakan untuk menampilkan cita rasa, status, dan kepribadian dari pemakainya.
ADVERTISEMENT
"Tunjukkan padaku dasi seorang pria dan aku akan jelaskan padamu siapa dia atau siapa yang dia coba tiru," tulis Molloy.
Baju, jas, dasi adalah terpenting (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Baju, jas, dasi adalah terpenting (Foto: Pixabay)
Studi
Dalam riset yang dikerjakan oleh Robin Luddecke dan timnya di University Hospital Schleswig-Holstein, Jerman, peneliti berusaha mempelajari dampak dari penggunaan dasi. Sekelompok ilmuwan tersebut mempelajari hasil pemindaian otak dari 15 orang dengan tubuh sehat sebelum dan sesudah mereka menggunakan dasi.
Kemudian mereka mempelajari 15 orang pria lainnya yang tidak menggunakan dasi, yang artinya mereka menjadi grup kontrol dalam studi.
Hasilnya, peneliti menemukan adanya penurunan 7,5 persen aliran darah ke otak pada mereka yang menggunakan dasi. Sementara pada grup kontrol tidak ditemukan adanya penurunan aliran darah ke otak.
Ilustrasi penyumbatan darah di otak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyumbatan darah di otak. (Foto: Thinkstock)
Bukan masalah besar
ADVERTISEMENT
Menurut Steve Kassem, peneliti dari Neuroscience Research Australia, bagi seorang individu yang sehat, penurunan 7,5 persen aliran darah ke otak bukanlah suatu hal yang berbahaya.
Ia menambahkan bahwa hal ini baru menjadi masalah bagi mereka yang memang memiliki aliran darah di bawah rata-rata dan juga orang dewasa, serta mereka yang merokok, atau memiliki tekanan darah tinggi.
Meninggalkan dasi
Banyak tokoh besar dunia, seperti Barack Obama dan Steve Jobs, yang telah mengurangi atau meninggalkan penggunaan dasi.
Selain itu, dalam suatu studi lain juga ditemukan hipotesis yang menyebut dasi, sebagai aksesori yang sebenarnya tidak memiliki suatu fungsi penting ini sebagai salah satu sumber bakteri.
Tapi keputusan tetaplah di tangan masing-masing orang. Sebab kita tidak bisa menyangkal bahwa mereka yang mengenakan dasi biasanya terlihat lebih gagah dan profesional. Meski sebagian orang juga menganggap mereka yang memakai dasi justru terkesan lebih kaku.
ADVERTISEMENT