Tim Kampanye Dideklarasikan, Dadang Dermawan Optimis Menang

Konten Media Partner
4 November 2018 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Kampanye Dideklarasikan, Dadang Dermawan Optimis Menang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MEDAN, SumutNews.com | Tim Kampanye calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dadang Dermawan dideklarasikan, di aula Quba Asrama Haji, Medan, Minggu (11/4/2018).
ADVERTISEMENT
Dalam deklarasi itu Syahruzal Yusuf dipercaya untuk menjadi Ketua Tim Kampanye. Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum USU itu akan mengomandoi puluhan perwakilan tim dari masing-masing kabupaten/ kota yang ada di Sumatera Utara.
"Dengan ini saudara-saudara saya kukuhkan menjadi tim pelaksana kampanye," kata Dadang membacakan surat keputusan pengukuhan.
Tim kampanye yang dideklarasikan akan bekerja untuk mensosialisasikan Dadang. Fokus mereka adalah lumbung suara di akar rumput, karena Dadang memang cukup dikenal aktif di basis-basis gerakan.
Syahruzal Yusuf mengaku, selain mengenal Dadang yang juga aktifis idealis, ada gagasan membangun bangsa dan negara yang dimilikinya. Dirinya pun yakin Dadang dapat memenangkan kompetisi meski harus bertarung dengan para calon yang telah berkompeten dan memiliki modal yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak perlu takut. Seperti kata Dadang, Tuhan dan Teman adalah Modal Kita," ujarnya
Chandra Simarmarmata, sahabat karib Dadang selama menjadi aktifis gerakan juga meminta agar mantan Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumut itu bisa tetap menjadi sosok yang idealis. Gagasan soal drmokrasi yang pernah menjadi cita-cita mereka 20 tahun silam harus tetap diperjuangkan.
"Beberapa tahun belakangan ini demokrasi hanya membangun provokasi. Kita hanya dijauhkan berdasarkan pilihan politik. Dadang harus bisa mengembalikan ruh demokrasi," ujarnya.
Calon DPD RI, Dadang Dermawan mengapresiasi dukungan yang diberikan para koleganya. Ia mengatakan, keinginannya maju di DPD karena dorongan dari para sahabatnya. Jalur senator menjadi jalan yang dipilihnya.
Awalnya Dadang mengaku ragu-ragu dengan banyaknya dorongan kepada dirinya untuk maju menjadi senator. Tapi dukungan juga ternyata mengalir dari rekan-rekan dosen, agar dia berani keluar dari kampus.
ADVERTISEMENT
Keputusannya terjun ke politik praktis yang selama ini terabaikan bagi Dadang mungkin saja pilihan tyang tidak populer. Namun berbagai pertimbangan dan masukan yang beragam, Dadang akhirnya memutuskan ikut mencalon DPD.
“Konsekuensi utamanya jelas tidak terpilih, sebab penuh dengan keterbatasan, namun ini langkah awal untuk berjalan keluar kampus, mencoba upaya baru dari yang selama ini saya tempuh," jelasnya.
Konsekuensi lain yang diambil Dadang sangat jelas, yakni menanggalkan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Namun Dadang tetap optimis. Dirinya hanya ingin memberikan kontribusi positif dan mengimplementasikan semangat membangun masyarakat yang dia dapat selama menjadi aktifis.
"Semua anggota DPD mestinya komitmen di ranah nilai. Merubah nilai atau karakter jelas bukan pekerjaan lima tahun, tapi selamanya dan mesti pekerjaan semua kita. Seandainya tidak masuk DPD, pekerjaan itu pun masih bisa kita lakukan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT