Tren Pecah Kongsi Seluruh Daerah di Jambi yang Gelar Pilkada 2018

23 Januari 2018 1:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi daftar pemilih pilkada (Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi daftar pemilih pilkada (Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
ADVERTISEMENT
Provinsi Jambi yang berada di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatera menjadi salah satu yang menggelar Pilkada Serentak 2018. Di Jambi tercatat ada dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Marangin, serta satu kota, yaitu Kota Jambi yang akan mencari pemimpin tahun ini.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Kerinci, pasangan bupati-wakil bupati petahana, Adirozal-Zainal Abidin, pecah kongsi. Di periode kedua, Adirozal rupanya lebih memilih menggandeng mantan anggota DPR RI dari fraksi PPP Ami Taher.
Namun, pergerakan keduanya sempat diwarnai drama dugaan dukungan dari Sekda kabupaten Kerinci dan delapan ASN lain untuk keduanya. Dugaan pelanggaran tersebut terjadi di acara silaturahmi Adirozal-Ami Taher dan langsung disemprit oleh pihak Bawaslu Kerinci.
bupati dan wakil bupati petahana Kabupaten Kerinci (Foto: http://kerinci.kemenag.go.id/)
zoom-in-whitePerbesar
bupati dan wakil bupati petahana Kabupaten Kerinci (Foto: http://kerinci.kemenag.go.id/)
Adirozal-Ami Taher maju dengan mengantongi dukungan dari PPP dan PKS. Keduanya juga akan melawan pasangan wakil bupati petahana Zainal Abidin yang menggandeng Arsal Apri yang diusung oleh Gerindra dan PKB.
Soal dukungan partai, keduanya mungkin bisa dijadikan contoh perjuangan hingga titik penghabisan. Sebab, menjelang batas akhir pendaftaran, Gerindra yang semula mengusung Monadi-Edison, berpaling mendukung Zainal-Arsal.
ADVERTISEMENT
Bahkan masalah pecahnya suara Gerindra di Kerinci ini juga diikuti pembekuan posisi ketua dan sekretaris DPC Gerindra. Sebab, keduanya diketahui sudah terlebih dahulu mendampingi pasangan Monadi-Edison.
Meski kehilangan dukungan dari Gerindra, namun pasangan Monadi-Edison tidak terlalu resah. Sebab, mereka sudah berhasil mengumpulkan koalisi 'gemuk' yang terdiri dari Demokrat, Nasdem, PBB, PDIP, dan Golkar dengan total kursi 15, jauh lebih banyak dari yang disyaratkan sebesar 6 kursi.
Pasangan Monadi - Edison (Foto: sahabatmonadi.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Monadi - Edison (Foto: sahabatmonadi.com)
Monadi diketahui sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci. Di Pilkada Kerinci, ia berpasangan dengan teman masa kecilnya, Ketua DPC PDIP Kerinci, Edison.
Sementara di Kabupaten Merangin, bupati dan wakil bupati petahana juga pecah kongsi. Bupati Merangin, Al Haris, meninggalkan wakilnya di periode ini, Abdul Khafidh, yang kembali mendaftarkan diri sebagai wakil.
ADVERTISEMENT
Menjelang pencalonannya, Al Haris sempat digoyang dengan kasus dugaan asusila dengan istri seorang oknum polisi. Namun, kasus tersebut rupanya tidak cukup untuk merontokkan dukungan dari Golkar, PPP, dan Hanura yang siap mengantarkan Al Haris mempertahankan kedudukannya.
Al Haris sendiri kini memilih untuk menggandeng mantan Kepala Dinas Pendidikan Merangin, Mashuri. Di Merangin, Mashuri juga dikenal sebagai salah satu tokoh Jawa yang cukup berpengaruh.
Bupati dan wakil bupati Kabupaten Merangin (Foto: www.meranginkab.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati dan wakil bupati Kabupaten Merangin (Foto: www.meranginkab.go.id)
Wakil Bupati petahana, Abdul Khafidh, juga maju kembali di Pilkada Merangin 2018. Kali ini ia memilih untuk mendampingi mantan Bupati Merangin, Nalim.
Dengan didukung oleh PAN, Nasdem, PDIP, dan PKB, Nalim-Abdul resmi terdaftar dalam kompetisi. Kembalinya Nalim cukup menjadi sorotan bagi masyarakat Merangin, apalagi dengan menggandeng Abdul yang saat ini masih menjabat sebagai wakil bupati.
ADVERTISEMENT
Pilkada Merangin semakin ramai dengan majunya mantan Bupati Tanjung Jabung Barat, Ahmad Fauzi. Dengan sederet pengalamannya di pemerintahan, seperti menjadi Kepala Bappeda Provinsi Jambi dan pejabat Pemkab Merangin, Fauzi dianggap sebagai lawan yang cukup kuat.
Fauzi menggandeng salah satu tokoh Jawa, Sujarmin dan didukung oleh PKPI, PKS, PBB, Gerindra dan Demokrat. Dengan hadirnya Sujarmin, maka suara masyarakat Jawa di Merangin diperkirakan akan pecah menjadi dua.
Sujarmin awalnya diisukan sempat gagal maju karena kabarnya tidak memiliki ijazah setara SMA. Namun, ia kemudian menepis isu tersebut dan tetap maju sebagai kandidat terkaya di Merangin dengan total kekayaan mencapai Rp 22.174.113.396.
Pilkada di Kota Jambi juga diwarnai dengan pecah kongsi antara Wali Kota Syarif Fasha dan Wakil Wali Kota Abdullah Sani. Abdullah Sani diketahui menggandeng anak mantan rektor Unja, Kemas Alfarizi.
Walikota dan Wakil Wali Kota Jambi (Foto: syfasha.blogspot.com)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota dan Wakil Wali Kota Jambi (Foto: syfasha.blogspot.com)
Namun, keduanya hanya bisa menggaet dukungan dari PAN dan PDIP saja. Hal ini tentu akan membuat keduanya perlu bekerja keras mengalahkan pasangan Syarif Fasha-Maulana yang mendapatkan dukungan dari mayoritas partai.
ADVERTISEMENT
Sebagai Wali Kota petahana, Syarif Fasha dianggap nyaris tidak terkalahkan. Tidak hanya soal dukungan dari 10 partai, namun dari hasil survei yang beredar, elektabilitasnya masih memimpin jauh.
Syarif Fasha kini resmi menggandeng Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) orda Kota Jambi, Maulana, sebagai wakilnya.
Sebelumnya, Maulana justru lebih dikenal dengan sepak terjangnya di dunia kesehatan seperti saat menjabat sebagai Direktur RSUD Abdul Manap Jambi.
Pilkada Jambi 2018 (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pilkada Jambi 2018 (Foto: Chandra Dyah Ayuningtyas/kumparan)