Warga Sekitar Gunung Agung Diminta Siapkan Masker dan Pelindung Mata

21 November 2017 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Agung meletus (Foto: Gunung Agung meletus)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung meletus (Foto: Gunung Agung meletus)
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyatakan Gunung Agung, Karangasem, Bali, telah meletus. Warga sekitar sudah diminta untuk menjauhi daerah terdampak bahaya letusan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PVMBG mengingatkan bahaya yang mungkin muncul setelah letusan. Termasuk hujan abu vulkanis yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
"Diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar Gunung Agung maupun di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama PVMBG Dadan Kusdiana dalam keterangannya, Selasa (21/11).
Gunung Agung di Karangasem Bali meletus  (Foto: Twitter/@Sutopo_BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung di Karangasem Bali meletus (Foto: Twitter/@Sutopo_BNPB)
Dadan menyebutkan, zona yang diperkirakan terdampak bahaya letusan adalah seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung, ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timurlaut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 7,5 kilometer. Daerah terdampak mungkin meluas atau mengarah ke mata angin lainya sesuai arah angin.
ADVERTISEMENT
"Hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar zona perkiraan bahaya bergantung pada arah dan kecepatan angin. Pada saat rekomendasi ini diturunkan, angin bertiup dominan ke arah selatan-tenggara. Oleh karena itu, diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini terutama dalam menentukan lokasi pengungsian," jelasnya.
PVMBG juga mengimbau masyarakat Bali tidak mudah terpancing dengan kabar soal Gunung Agung yang beredar. Masyarakat diminta tidak menyebarkan hoax mengenai erupsi gunung ini.