Waspada, Remaja di Bekasi Mulai Kenal Minuman Perangsang

12 Oktober 2018 12:50 WIB
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Bekasi Muhammad Rojak mengimbau para orang tua di Bekasi untuk menjaga anaknya agar terhindar dari kasus pemerkosaan. Pasalnya, di Tambun, Kabupaten Bekasi, pemerkosaan di kalangan anak-anak masih cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi baru-baru ini di salah satu SMP di Tambun. Sejumlah anak-anak SMP di sekolah tersebut memerkosa teman perempuan seusianya secara bersamaan di lapangan.
Berbagai cara untuk meningkatkan libido korban dilakukan demi memenuhi hasrat nafsunya. Salah satunya dengan meracik minuman energi demi memerkosa teman perempuannya tersebut.
Menurutnya, kasus pemerkosaan anak-anak dengan cara memberi minuman racikan energi sudah banyak terjadi di Tambun. Lebih parah lagi, lapangan yang sering digunakan untuk melakukan hubungan seks itu tidak banyak diketahui oleh masyarakat sekitar.
"Itu kan kejadian lama yah, cuma masih sering anak-anak kayak begitu kalau yang di Tambun itu kejadian lama cuma itu kebiasaan anak-anak di sekitar Tambun itu, mereka sudah paham gimana meracik minuman energi itu untuk tingkatkan libido di perempuan," ujar Rojak saat dihubungi kumparan, Kamis (11/10).
ADVERTISEMENT
Kasus seperti ini sebenarnya banyak terjadi di Kabupaten Bekasi. Namun karena pihak sekolah menganggap itu aib, sehingga menutup diri untuk melaporkan ke KPAD Bekasi.
"Ini sebenarnya ditutup-tutupi sama pihak sekolah, karena mereka takut nama baik sekolah menjadi jelek," tuturnya.
Rojak menilai, semua kasus itu terjadi karena minimnya pengawasan orang tua. Alhasil menyebabkan anak menjadi penasaran dengan seksualitas yang tidak diimbangi oleh pengetahuan. Kini anak perempuan yang menjadi korban pemerkosaan belum bisa membuka suara, karena psikis yang masih trauma.
"Anaknya susah buat terbuka," pungkas Rojak.