Bentrokan Charlottesville, Kisruh Rasial Era Trump yang Makan Korban

14 Agustus 2017 1:03 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bentrokan di Virginia AS (Foto: REUTERS/Joshua Roberts)
zoom-in-whitePerbesar
Bentrokan di Virginia AS (Foto: REUTERS/Joshua Roberts)
ADVERTISEMENT
Bentrokan massa pecah di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat. Kerusuhan ini bukan kisruh biasa. Ada unsur sentimen rasial yang menjadi latar belakangnya.
ADVERTISEMENT
Masalah bermula pada Jumat (11/8) malam waktu Virginia, sekelompok orang yang tergabung dalam Unite the Right menggelar demonstrasi. Mereka menentang upaya penghancuran patung tokoh kubu Konfederasi dalam Perang Sipil Amerika Serikat, Robert E. Lee.
Dalam aksinya, kelompok yang dikenal sebagai pendukung supremasi kulit putih ini tampak membawa bendera Konfederasi. Hal ini memicu protes. Pasalnya, tindakan ini dianggap bentuk gerakan rasial. Terlebih, dalam Perang Sipil Amerika Serikat, kelompok Konfederasi diketahui menentang penghapusan perbudakan.
Tak hanya membawa bendara Konfederasi, beberapa foto yang beredar juga memperlihatkan kelompok pendukung supremasi kulit putih ini membawa bendera Nazi dan melakukan hormat ala partai fasis itu. Partai Nazi yang didirikan Adolf Hitler di German sebelum Perang Dunia Kedua selain fasis, juga dianggap gerakan rasis.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi tersebut mendapat tanggapan dari sejumlah orang yang menentang gerakan supremasi kulit putih pada keesokan harinya, Sabtu (12/8). Kedua kubu melakukan aksi protes secara berhadap-hadapan. Bentrokan pun tidak terhindarkan.
Situasi semakin kacau saat bentrokan berlangsung, mobil Dodge Challenger yang dikendarai James Alex Fields Jr. tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak kerumunan demonstran. Ulah laki-laki 20 tahun itu menyebabkan seorang demonstran perempuan bernama Heather Heyer tewas. Selain itu, berdasarkan Reuters, korban luka akibat peristiwa ini mencapai 30 orang.
Korban tidak hanya jatuh di antara kelompok yang berseteru, dua polisi Virginia diketahui ikut tewas dalam kejadian ini. Mereka meninggal dunia akibat helikopter yang ditumpangi untuk memantau demonstrasi jatuh. Belum ada keterangan yang menjelaskan sebab kecelakaan helikopter nahas itu.
ADVERTISEMENT
Polisi VIrginia sudah menangkap empat orang setelah peristiwa ini, termasuk Fields Jr. Meski keadaan sudah bisa dikendalikan aparat setempat, Gubernur Virginia Terry McAuliffe menyatakan negara bagian tersebut dalam keadaan darurat. FBI juga sedang melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti dan dalang dibalik bentrokan ini.
Presiden Donald Trump ikut buka suara. Meski dikenal sebagai tokoh yang didukung kelompok supremasi kulit putih, Trump mengecam demonstrasi rasis itu.
"Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika. Mari kita bersatu," cuit Trump lewat akun Twitter-nya.
Demonstran yang berdatangan membawa spanduk. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran yang berdatangan membawa spanduk. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)