Akhir Perjalanan 13 Tahun Pesawat Antariksa Cassini Mengitari Saturnus

15 September 2017 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat luar angkasa NASA, Cassini. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat luar angkasa NASA, Cassini. (Foto: NASA)
ADVERTISEMENT
Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, akhirnya tiba di perjalanan terakhirnya. Setelah mengitari planet Saturnus dan bulan-bulannya selama 13 tahun, Cassini pun terjun ke atmosfer planet tersebut untuk menghancurkan diri.
ADVERTISEMENT
NASA telah menerima sinyal terakhir dari Cassini yang menandai pesawat itu sudah benar-benar hancur akibat meluncur deras ke atmosfer Saturnus. Ini menjadi akhir dari 13 tahun misi Cassini di planet itu dan total 20 tahun berpetualang di luar angkasa.
Kurang lebih ini memang sesuai dengan yang NASA rencanakan. Tim dari misi Cassini sebenarnya sudah merencanakan penghancuran itu sejak lama, demi melindungi sistem planetarium yang menjadi lokasi pengamatan pesawat tersebut. Dua bulan Saturnus, yaitu Enceladus dan Titan, dianggap sebagai tempat yang berpotensi dapat memberi kehidupan. NASA ingin mempelajari kedua bulan itu ke depannya.
Tapi, NASA tidak ingin mengambil resiko dengan kemungkinan Cassini yang bisa saja menabrak salah satu bulan tersebut dan menyebar mikroba dari Bumi. Jadi, kelompok misi ini memutuskan untuk membawa Cassini sangat dekat dengan Saturnus dan menjadi pengumpulan data sains terakhirnya. Kemudian ia ditabrakkan ke Saturnus untuk dilenyapkan.
ADVERTISEMENT
Walau sudah direncanakan, manuver ini tetap terasa emosional bagi semua orang yang terlibat dalam misi ini, terutama yang telah bekerja dengan Cassini selama satu dekade.
20 Tahun di Luar Angkasa
Cassini diluncurkan pertama kali pada 1997 dan membutuhkan waktu tujuh tahun serta 3,5 miliar kilometer untuk mencapai Saturnus. Kemudian, Cassini menghabiskan 13 tahun mengitari planet tersebut bersama bulan-bulannya untuk mengumpulkan data dan membuat penemuan-penemuan yang belum terungkap sebelumnya oleh NASA.
Salah satu penemuan terbesar Cassini adalah fakta yang menyebutkan Enceladus memiliki lautan luas di bawah lapisan kulitnya, yang diprediksi bisa ditinggali manusia. Selain itu, Cassini juga mengajarkan kita jika banyak keunikan dari alam di Titan, menunjukkan adanya danau dan sungai metana di bulan Saturnus tersebut.
Ilustrasi Cassini melewati Enceladus (Foto: NASA/JPL-Caltech)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cassini melewati Enceladus (Foto: NASA/JPL-Caltech)
ADVERTISEMENT
"Ini telah menjadi misi yang luar biasa, tim yang luar biasa," ujar Earl Maize, Manager Program Cassini, dilansir The Verge saat berbicara di kontrol misi Jet Propulsion Laboratory NASA.
"Saya menyatakan misi ini telah selesai," lanjut Maize, yang disambut tepuk tangan anggota tim lain di pusat kendali setelah menerima sinyal terakhir Cassini.
Di saat-saat terakhirnya, Cassini sempat mengumpulkan beberapa data tambahan. Pada April lalu, Cassini melakukan manuver dengan terjun ke celah antara planet Saturnus dan cincinnya yang disebut sebagai 'Grand Finale'. Manuver ini jadi rekor manuver terdekat yang pernah dilakukan Cassini dengan Saturnus.
Pesawat ini berhasil menyelesaikan 22 manuver di orbit ini, tapi di setiap aksinya, Cassini terbang di atas Titan yang memberikan dorongan gravitasi dan membuatnya semakin dekat dengan Saturnus.
ADVERTISEMENT
Akhir Perjalanan Cassini
Sehari sebelum menghancurkan diri, Cassini masih mampu melakukan pekerjaannya dengan cantik ketika ia mengambil foto-foto terbaru dari Saturnus. Ia juga mengambil foto terakhir dari Titan dan cincin Saturnus.
Bahkan, menuju akhir dari perjalanannya, Cassini terus mengumpulkan data sebanyak mungkin. Hanya beberapa jam sebelum masuk ke atmosfer Saturnus, tim misi Cassini mengarahkan antena radionya ke Bumi. Cara ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai atmosfer Saturnus dan mengirimnya ke para peneliti di Bumi secepat mungkin.
Kini, perjalanan Cassini pun berakhir. Tapi, bukan berarti apa yang ditinggalkannya benar-benar berakhir karena akan menjadi pengetahuan yang sangat berharga ke depannya. Para peneliti pun masih menunggu data terakhir yang dikirimkan Cassini saat menabrakkan diri ke Saturnus.
ADVERTISEMENT
Terima kasih dan selamat tinggal, Cassini!