Dibandingkan Wanita, Pria Rentan Terkena Serangan Jantung

17 September 2017 9:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Risiko lembur pengaruhi jantung (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Risiko lembur pengaruhi jantung (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penyakit jantung bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Namun dibandingkan dengan wanita, ternyata pria lebih rentan terkena serangan jantung.
ADVERTISEMENT
Menurut ahli jantung dr. Jetty R. H. Sedyawan, wanita terlindungi dengan hormon estrogen yang berfungsi memberi perlindungan terhadap penyakit jantung.
"Wanita itu mempunyai hormon estrogen sehingga membuatnya terlindung dari penyakit jantung, sedangkan pria bisa dikatakan hampir tidak memilki hormon tersebut yang menyebabkannya rentan terhadap serangan jantung meskipun masih berusia muda," ungkap dr. Jetty saat ditemui kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu.
Perbandingan pria dengan wanita yang belum menopause terkait serangan jantung mencapai angka 6:1, pria punya kemungkinan lebih tinggi.
Jantung berdebar kencang. (Foto: dok. thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jantung berdebar kencang. (Foto: dok. thinkstock)
Meskipun begitu, ahli jantung di Rumah Sakit Harapan Kita ini tidak menampik jika saat ini pengaruh gaya hidup yang buruk menyebabkan wanita yang masih berusia muda juga rentan terkena serangan jantung. Padahal umumnya kasus serangan jantung yang dialami oleh wanita baru ditemukan setelah mereka selesai menopause.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup yang buruk menjadi penyebab utama kenapa wanita berusia muda yang masih memiliki hormon estrogen terkena serangan jantung.
"Saat ini, sudah banyak perempuan yang menderita serangan jantung padahal belum mengalami menopause. Penyebabnya karena gaya hidup yang buruk, kompetitif, kurang tidur, merokok, dan kurang bergerak," tutur dr. Jetty
Setelah menopause, wanita akan lebih rentan terkena serangan jantung karena disebabkan oleh menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh sehingga tubuh pun tidak mempunyai perlindungan lagi terhadap terjadinya serangan jantung yang bisa menyerang kapan saja.
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Selain turunnya kadar hormon estrogen, dr. Jetty menjelaskan jika wanita yang sudah menopause juga mengalami perubahan profil lipid (kadar lemak darah) serta pembuluh darah yang mulai kaku.
ADVERTISEMENT
"Wanita yang mengalami menopause akan mengalami perubahan profil lemaknya, dan pembuluh darahnya juga sudah mulai kaku," papar dr. Jetty.
"Tak hanya itu, umumnya wanita juga mengalami peningkatan penyakit kencing manis lalu juga mengalami hipertensi yang akhirnya membuatnya rentan terhadap serangan jantung," lanjutnya.
Untuk melakukan pencegahan, dr. Jetty menganjurkan untuk sedikitnya bergerak sebanyak empat kali dalam seminggu. Tubuh butuh digerakkan minimal dengan berjalan kaki agar pergerakan otot serta pembuluh darah tidak cepat kaku.
"Bergeraklah minimal empat kali dalam seminggu. Tak perlu gerakan yang berat karena hanya dengan berjalan kaki setiap hari sudah membuat tubuh bergerak aktif. Hindari menaiki lift tapi gunakan tangga agar otot tidak cepat kendur," ungkap dr. Jetty mengakhiri perbincangan.
ADVERTISEMENT