Ini Cara Pemkab Probolinggo Tanggulangi TB-HIV

Konten Media Partner
18 September 2017 7:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Probolinggo (Kabarpas.com) – Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Sub-Sub Recipient (SSR) Kabupaten Probolinggo TB-HIV Aisyiyah Global Fund ATM mengadakan workshop penanggulangan Tuberkulosis (TB)-HIV. Acara ini digelar di Resort Paiton 2 Kecamatan Paiton, kabupaten setempat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari PPNI, IBI, IDI, Patelki, KDS Prolink Community, P3KM Paiton, KPAD, FKPS, GOW, PKK, PD Aisyiyah, PD Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, PD Hizbul Wathan, PC Muslimat, PCNU, PC Fatayat, FKUB, Lazismu dan PMI Kabupaten Probolinggo.
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Liliek Ekowati menyampaikan materi berupa paparan tentang kondisi anggaran kesehatan dan TB-HIV di Kabupaten Probolinggo.
Menurut Liliek, Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Penyakit ini menyebabkan gangguan kesehatan jutaan orang setiap tahunnya dan sebagai penyebab utama kedua kematian akibat penyakit infeksi di dunia, setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV).
ADVERTISEMENT
“Diperkirakan sepertiga penduduk dunia terinfeksi penyakit ini. Setiap tahun diperkirakan terdapat 9 juta penderita Tuberkulosis dengan kematian sebesar 3 juta orang,” katanya kepada Kabarpas.com biro Probolinggo.Liliek menjelaskan, Indonesia adalah salah satu negara termasuk dalam kelompok dengan masalah TB terbesar (high burden countries). Berdasarkan laporan WHO Global Tuberculosis Control 2012, Indonesia berada di urutan kelima dari 22 high burden countries terhadap TB paru setelah India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria.
“Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI 2014, di Indonesia jumlah kasus yang melakukan pengobatan ulang sebanyak 5.687 kasus dan 65,2 % diantaranya adalah kasus kambuh,” jelasnya.
Menurut Liliek penyebab utama meningkatnya beban masalah TB diantaranya adalah kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi dengan disparitas yang terlalu lebar sehingga masyarakat masih mengalami masalah dengan kondisi sanitasi, papan, sandang dan pangan yang buruk.
ADVERTISEMENT
“Banyaknya kasus TB yang belum terobati tentunya akan terus menjadi sumber penularan sehingga penting untuk dilakukan upaya pencegahan serta penanggulangan yang berkesinambungan. Dengan kondisi tersebut, advokasi dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk membuat perubahan yang lebih baik dalam bidang kesehatan khususnya penanganan TB. Oleh karena itu dalam rangka proses advokasi tersebut maka perlu disusun rencana aksi daerah,” terangnya.
Lebih lanjut Liliek menjelaskan peta-jalan (roadmap) adalah peta/arah rencana kerja berbentuk dokumen rencana kerja rinci yang menggambarkan apa yang harus dilakukan, bentuk kegiatan serta rentang waktu yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
“Kegiatan ini adalah upaya dalam rangka menyusun langkah strategis di tingkat Kabupaten Probolinggo untuk upaya penanggulangan TB dengan stakeholder terkait dan harus dilaksanakan bersama-sama agar mempercepat penanggulangan TB di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Liliek menambahkan bahwa setelah kegiatan ini diharapkan ada Rencana Aksi Daerah pada Kabupaten Probolinggo untuk advokasi TB-HIV, peta jalan advokasi TB-HIV Kabupaten Probolinggo, penetapan isu-isu strategis dalam Roadmap, kesepakatan bersama antar pihak dan Rencana Tindak Lanjut Advokasi.
“Kegiatan ini dinilai berhasil manakala terlaksana kegiatan Road Map Daerah Penanggulangan TB di Kabupaten Probolinggo, kegiatan perancangan Rencana Aksi Daerah dan Road Map dihadiri minimum 75%, isu-isu strategis dalam Road Map dan tersusunnya peta jalan advokasi TB Kabupaten Probolinggo serta adanya kesepakatan pelaksanaan Rencana Aksi Daerah dan Road Map oleh seluruh peserta,” terangnya.
Dalam kegiatan ini, juga hadir sebagai narasumber anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Bambang Robianto. Pada kesempatan itu ia memaparkan tentang kondisi kebijakan dan anggaran kesehatan di Kabupaten Probolinggo. (*).
ADVERTISEMENT
Reporter : Dimaz Zidan
Editor : Agus Hariyanto