news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Daimler Mulai Pasarkan Truk Listriknya di Amerika

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
18 September 2017 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daimler Mulai Pasarkan Truk Listriknya di Amerika
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Daimler (Foto : Reuters)
Daimler pada Kamis pekan lalu mengumumkan United Parcel Service akan jadi pembeli pertama di Amerika untuk truk bertenaga baterai eCanter buatan perusahaan Jerman ini. Selain itu, Daimler akan memperluas produksi truk elektriknya sehingga dalam dua hingga tahun ke depan dapat memproduksi baterai yang lebih murah dan lebih jauh jarak tempuhnya.
ADVERTISEMENT
Pangsa pasar untuk truk berbasis listrik dan bermuatan besar sedang dalam fase baru tumbuh. Pabrikan seperti Daimler dan Navistar International, termasuk juga Tesla serta beberapa pemain baru sedang berlomba untuk mengatasi tantangan penggantian baterai terhadap mesin diesel seiring aturan yang mulai berupaya menurunkan polusi salah satunya oleh karbon dioksida.
“Perlombaan telah dimulai,” kata pimpinan Daimler Trucks Asia , Mark Llistosella kepada Reuters saat diwawancarai Kamis pekan lalu.
Fuso eCanter adalah truk pengiriman urban berukuran relatif kecil, namun Llistosella mengatakan truk elektrik Class 7 akan segera hadir dan mengisyaratkan Daimler akan memamerkan truk elektrik yang lebih besar saat acara Tokyo Motor Show bulan depan.
Daimler menyebutkan saat konferensi pers di New York hari Kamis kemarin UPS akan mengoperasikan tiga truk eCanter, sedangkan empat organisasi nirlaba di New York akan mendapatkan total delapan truk listrik.
ADVERTISEMENT
Truk ini memiliki jarak tempuh 100 kilometer sebelum harus diisi ulang.
Daimler menyewakan truk-truknya ke UPS, kata Llistosella sebab dalam dua tahun,” akan ada teknologi yang lebih canggih” yang sanggup memproduksi baterai dengan jarak lebih jauh, biaya lebih murah dan bobot yang lebih ringan.
Biaya baterai saat ini berkisar USD 180 hingga 200 per kwh yang dapat turun ke USD 100 per kwh, kata Llistosella. “Inilah tuas utama” untuk menggerakkan volume penjualan lebih banyak lagi.
Daimler membatasi penjualan eCanter hanya 500 unit untuk dua tahun pertama produksi untuk mengantisipasi peningkatan jenis baterai, “permintaan pasar sebenarnya cukup banyak,” kata Llistosella.
Unit Daimler Mitsubishi Fuso mulai membuat eCanter di pabrik Portugal dan Jepang awal tahun ini.
ADVERTISEMENT