Tak Selalu Kaya Serat, Seperti Ini Cara Memilih Roti Gandum yang Tepat

18 September 2017 10:26 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi roti gandum (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi roti gandum (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Roti gandum mungkin menjadi menu andalan yang paling sering dikonsumsi saat seseorang sedang menjalani program diet. Kandungan kalori yang rendah serta serat yang tinggi menjadi alasan utama roti yang diolah dengan bahan utama biji gandum ini masuk ke dalam menu diet seimbang.
ADVERTISEMENT
Namun, tak melulu sehat ternyata tak semua roti gandum yang biasa kamu konsumsi mengandung serat seutuhnya. Karena ternyata beberapa roti gandum yang dijual di toko roti tidak diperkaya dengan serat yang tinggi.
Pengolahan gandum pada proses pembuatan roti menyebabkan berkurangnya kadar serat pada roti. Bahan pangan lainnya yang juga ikut ditambahkan membuat roti gandum sudah tak lagi dikemas dengan kaya serat.
Menurut ahli gizi memilih roti gandum dengan kandungan serat yang utuh cukup mudah. Garis-garis serat umumya akan terlihat pada permukaan roti. Jika garis ini terlihat maka besar kemungkinan, roti tersebut masih mengandung serat yang tinggi.
Roti gandum dapat menjaga tubuh agar tidak lemas. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Roti gandum dapat menjaga tubuh agar tidak lemas. (Foto: Thinkstock)
"Bisa dilihat dari permukaan rotinya, apakah masih terdapat garis-garis seratnya atau tidak. Atau untuk mempermudah, maka roti bisa dicoba terlebih dahulu dan teliti rasa dari roti tersebut, apakah kasar atau tidal," jelas Dr. Samuel saat ditemui kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Tekstur roti yang kasar menandakan bahwa serat yang terkandung dalam roti tidak terpecah. Sedangkan roti gandum dengan tekstur yang lembut atau bahkan lebih dominan rasa susu maka bisa dipastikan bahwa roti tersebut sudah minim serat.
Untuk mendapatkan nutrisi yang utuh, sebaiknya hindari menyantap roti gandum dengan selai, karena selai umumnya mengandung gula yang tinggi sehingga rasa manis selai bisa membuat seseorang ingin memakan roti gandum dengan selai dalam jumlah yang banyak. Tentu hal ini justru bisa memicu terjadinya obesitas.
Dr. Samuel menyarankan masyarakat untuk tidak memanggang roti gandum karena teknik memanggang roti dengan cara dipanaskan atau dipanggang bisa merusak zat gizi pada roti tersebut.
Ragi pada roti gandum bisa bikin gemuk. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ragi pada roti gandum bisa bikin gemuk. (Foto: Thinkstock)
"Karena roti yang dimasak dengan teknik masak yang terlalu cepat bisa merusak zat gizi pada makanan tersebut. Kalau pemanggangan dengan cara dipanaskan dengan api kecil maka makanan pun akan lebih lama matangnya sehingga zat gizi tidak akan mudah rusak," paparnya lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Prinsip zat gizi yaitu jika dipanaskan akan cepat rusak dan karbohidrat akan terpecah. Sebenarnya hal ini justru bagus bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan karena mereka tak akan mendapatkan zat gizi karbohidrat pada roti sebaliknya, mereka yang ingin menaikkan berat badan untuk tidak memanggang roti tersebut agar kandungan gizinya tetap utuh," jelas Dr. Samuel mengakhiri perbicangan.