Kesombongan Itu Menurunkan Derajat

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
Konten dari Pengguna
18 September 2017 13:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ayam bakar, salah satu menu favorit makan siang. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ayam bakar, salah satu menu favorit makan siang. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Orang sombong sulit menerima pelajaran namun harus tetap diberi pelajaran. Orang sombong biasanya menerima pelajaran setelah ketemu batunya. Bahkan terkadang orang sombong harus diberi pelajaran dengan "kesombongan" yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Kisah kini saya dapatkan dari bapak Abdul Latif salah satu alumni Akademi Trainer. Selain sebagai pembicara, ia juga menekuni bisnis pengobatan alternatif. Dikisahkan seorang pemuda kampung yang lugu datang ke kota. Ia memasuki toilet yang ceboknya tidak menggunakan air tetapi hanya ada tisu. Karena ia tak tahu cara menggunakannya akhirnya pemuda itu tidak cebok.
Kemudian lelaki kampung itu memasuk restoran karena ia sangat lapar. Ternyata lauk pauk yang tersedia dan sesuai dengan seleranya hanya satu ekor ayam bakar saja. Begitu ia memesan ayam bakar tiba-tiba seorang pemuda yang memang terkenal sombong di kota berteriak "jangan ambil ayam bakar, itu jatah saya.."
Kontan saja pemuda kampung terkejut sambil berkata "tetapi khan saya pesan duluan." Pemuda kota yang sombong itu menggertak "awas, saya akan melakukan apa yang kau lakukan terhadap ayam itu. Bila kau ambil sayapnya, maka saya akan patahkan tanganmu. Bila kau ambil pahanya maka akan saya patahkan kakimu."
ADVERTISEMENT
Pemuda kampung itu sempat bertanya "bagaimana kalau saya ambil dadanya?" Pemuda kota yang sombong dan angkuh itu bersuara lantang "kalau itu kau lakukan maka akan aku robek-robek dadamu. Ingat, apapun yang kau lakukan terhadap ayam itu maka aku akan memperlakukan yang sama kepadamu."
Namun pemuda kampung itu tetap mengambil ayam bakar yang ada. Suasana menjadi hening, orang yang berada di restoran mulai ketakutan. Pemuda kampung yang lugu itu meletakkan ayam bakarnya di atas piring. Tidak lama kemudian, ia menjilat-jilat dubur ayam bakar sembari menurunkan celana panjang yang dipakainya. Nah kira-kira apa yang terjadi kemudian? Hehehehe
Istirahatlah sejenak dari rutinintas bekerja agar hidup semakin nikmat. Setuju?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini CEO Kubik Leadership (www.kubik.co.id)
ADVERTISEMENT