Bayern Bernostalgia dengan Jupp Heynckes

5 Oktober 2017 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heynckes pada tahun 2013. (Foto: Olivier Morin/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Heynckes pada tahun 2013. (Foto: Olivier Morin/AFP)
ADVERTISEMENT
Bayern Muenchen punya kenangan manis dengan Jupp Heynckes. Di tengah ketidakpastian, mereka bermain-main dengan kenangan itu.
ADVERTISEMENT
Teka-teki siapa pelatih yang bakal menukangi Bayern masih bergejolak. Usai memberhentikan Carlo Ancelotti pada Kamis (28/9/2017) lalu, Bayern ditangani pelatih interim, Willy Sagnol, tetapi masih mencari sosok yang setidaknya bisa memimpin mereka sampai musim ini selesai.
Nama-nama seperti Thomas Tuchel, Juergen Klopp serta Louis Van Gaal digadang-gadang akan mengisi kursi kosong manajer Die Roten. Apalagi, Tuchel dan Van Gaal saat ini sedang tidak melatih kesebelasan manapun.
Tuchel dan Van Gaal sudah akrab dengan Bundesliga. Tuchel sempat membesut Borussia Dortmund, sementara Van Gaal adalah pelatih Bayern pada musim 2009/10 hingga April 2011.
Namun, daftar calon pelatih anyar Bayern bertambah. Seperti dilaporkan The Guardian, Bayern kini sedang membidik Heynckes. Pria berusia 72 tahun itu dibujuk untuk mau turun gunung dan kembali menjadi arsitek tim.
ADVERTISEMENT
Heynckes bukanlah asing untuk tim yang bermarkas di Allianz Arena tersebut. Pada musim 1987/88, Heynckes datang membesut Bayern untuk pertama kalinya. Pada periode pertamanya itu, pria kelahiran Moenchengladbach tersebut mempersembahkan dua trofi juara Liga Jerman. Sempat pergi berpetualang setelah meninggalkan Bayern di musim 1991/92, Heynckes kembali lagi pada musim 2011/2012.
Pada periode keduanya menangani Bayern, Heynckes tergolong sukses besar. Dalam hitungan dua musim, Heynckes mengantarkan Bayern menjuarai Liga Jerman dan Liga Champions. Setelahnya, ia menepi, pensiun, dan memutuskan untuk menikmati hari dengan berkebun saja.
"Saya bisa memastikan kepada kamu saya tidak akan melatih lagi, saya ingin mengucapkan selamat tinggal," ucap Heynckes pada Juni 2013.
Heynckes memang sakti. Ia bisa mengobati kesebelasan yang sedang sakit dan mengangkatnya ke level tertinggi. Bayern hanyalah salah satu contoh. Pada 1997/98, ia pernah mengantarkan Real Madrid, yang waktu itu sedang kesulitan di liga, menjadi juara Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Nah, mengingat Bayern sekarang sedang terombang-ambing, mungkinkah Heynckes adalah jawaban jangka pendek untuk krisis mereka?
Saat ini, Bayern sedang berada di posisi kedua klasemen Bundesliga dengan 14 angka hasil dari empat kali menang, dua kali imbang, sekali kalah. Penampilan Bayern di Liga Champions juga tidak bagus-bagus banget. Merski, menang di matchday pertama, dengan menundukkan Anderlecht skor 3-0, Bayern takluk 0-3 dari Paris Saint-Germain di matchday kedua.
Hasil yang didapat Bayern bersama Ancelotti memang tidak hancur-hancur amat. Terlebih, mereka masih bisa menjuarai liga musim kemarin. Hanya saja, penampilan yang kurang menggigit di musim ini, plus kabar bahwa Ancelotti berselisih dengan pemain sendiri, membuat pelatih asal Italia itu kehilangan jabatannya.
ADVERTISEMENT