Terjadi Tiga Kali Letusan, Gunung Sinabung Berstatus Awas

2 Desember 2017 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Sinabung meletus beruntun (Foto: Twitter/@Sutopo_BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Sinabung meletus beruntun (Foto: Twitter/@Sutopo_BNPB)
ADVERTISEMENT
Gunung Sinabung kembali menunjukkan aktivitasnya. Sejak pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, Sabtu (2/12), Gunung Sinabung telah tiga kali mengeluarkan letusan abu vulkanik setinggi 1.300 - 2.500 meter. Akibatnya, terjadi tiga kali gempa letusan dengan durasi 357-707 detik.
ADVERTISEMENT
Kini, Gunung Sinabung sudah berstatus Awas. "Tingkat aktivitas Gunung Sinabung kini memasuki level IV, awas," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (2/12).
Selain gempa letusan, juga terjadi satu kali guguran awan panas, 27 gempa guguran, 7 gempa dengan frekuensi rendah dan 2 gempa tektonik lokal. Sutopo menambahkan, saat ini cuaca di Gunung Sinabung tampak berawan, dengan angin yang bertiup lemah-sedang ke arah Timur Laut.
"Gunung Sinabung tampak jelas tertutup kabut. Teramati asap kawah putih tebal, tekanan lemah, tinggi 50 meter di atas puncak.dan warna kelabu," tambahnya.
Gunung Sinabung  (Foto: Ivan Damanik/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Sinabung (Foto: Ivan Damanik/AFP)
Sutopo mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung yang berada dalam radius 3 kilometer dari puncak dan 7 kilometer dari sektor selatan-tenggara, untuk waspada. Begitupun, bagi masyarakat yang berada di 6 kilometer di tenggara-timur dan 4 kilometer di utara-timur.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar," katanya.
Ia juga mengingatkan, bagi masyarakat yang bermukim atau beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan. Karena, menurut Sutpo, bendungan yang ada sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air, sehingga bisa mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir.
Ia juga meminta BPBD Kabupaten Tanah Karo agar segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar da banjir ke penduduk. Terutama, kepada masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus,