Erupsi Gunung Agung dan Kondisi Cuaca jadi Penyebab Garuda Delay

2 Desember 2017 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembatalan sejumlah penerbangan maskapai Garuda sempat menimbulkan penumpukan penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (1/12) lalu. Pihak Garuda sendiri menyebutkan, pembatalan tersebut merupakan dampak dari peristiwa alam yang terjadi di sekitar Pulau Bali dan Lombok.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang pada awalnya disebabkan karena adanya erupsi Gunung Agung dan juga kondisi cuaca yang ada, bermula pada tanggal 26 November," ungkap Dirut Garuda Pahala N Mansury di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (2/12).
Pahala mengungkapkan, sekitar 30 persen dari penerbangan mereka berada di Denpasar dan Lombok. Sehingga, dengan ditutupnya kedua bandara tersebut akibat erupsi Gunung Agung, beberapa kru tidak bisa ditugaskan untuk menjalankan operasional penerbangan.
"Tentunya pada saat bandara itu ditutup, tetapi ini tentu membutuhkan adanya re-assignment dari kru kami dan pesawat-pesawat yang kami miliki. Nah, pada saat tersebut, disaat kami harus melakukan re-assignment, drop staff, kami memang mengalami kendala dalam sistem kami," ujar dia.
Ia menjelaskan, re-assignment dan drop staff yang dilakkan tersebut menimbulkan dampak berkepanjangan. Puncaknya, menurut Pahala adalah pada saat Jumat (1/12) malam kemarin.
Suasana calon penumpang di Bandara Soetta (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana calon penumpang di Bandara Soetta (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
"Sehingga, kondisi yang ada kemarin kami pastikan bahwa semua penerbangan kami ini memang bisa memperoleh kru yang tepat, dan assignment dari aircraft yang tepat. Syukur hari ini bisa diperbaiki dan kami akan lihat 1-2 hari ke depan mungkin masih ada pengaruhnya terhadap penerbangan kami," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pahala mengaku akan melakukan penggabungan dengan penerbangan-penerbangan lain di hari yang sama. Pahala juga menyebutkan, pihaknya akan tetap memberikan kompensasi bagi penumpang yang menjadi korban.
"Lalu, tentunya kami memberi opsi pada para penumpang untuk bisa re-booking atau mungkin mereka membutuhkan refund. Tentunya, karena kondisi ini di luar sesuatu yang di luar kendali, sampai hari Senin nanti, kami terus akan memberikan refund sampai 100 persen," tegasnya.