Pep Guardiola dan Rekor Kemenangan Beruntunnya di Tiga Negara

14 Desember 2017 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guardiola pada laga versus Swansea. (Foto: Genya Savilov/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Guardiola pada laga versus Swansea. (Foto: Genya Savilov/AFP)
ADVERTISEMENT
Sepertinya, Manchester City sudah lupa caranya kalah.
City melibas habis Swansea City dengan skor 4-0 pada pertandingan yang berlangsung Kamis (14/12/2017) dini hari WIB. Adalah David Silva (27, 52), Kevin De Bruyne (34), dan Sergio Aguero (85) yang menjadi tokoh kemenangan City lewat gol-gol mereka.
ADVERTISEMENT
Kemenangan itu bukan kemenangan biasa. Berkat kemenangan tersebut, City kini mampu melampaui rekor 14 laga kemenangan beruntun di Premier League milik Arsenal dari musim 2001/2002 ke 2002/2003. Kini, di Premier League, City sudah 15 kali menang secara berturut-turut.
Dengan tren City yang makin lama makin bagus —dan lini depan mereka yang makin bikin ngeri pertahanan lawan—, boleh jadi rekor ini akan butuh waktu lama untuk dikejar di masa mendatang. Pasalnya, masih ada kemungkinan City menambah rentetan kemenangan mereka.
Bagi Manajer City, Pep Guardiola, ini merupakan ketiga kalinya ia memecahkan rekor kemenangan beruntun—di tiga negara berbeda pula. Bagi penggemar City, boleh jadi ini adalah penanda hal yang baik akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Di klub perdananya, Barcelona (Spanyol), Guardiola pernah melakukan pencapaian serupa sebagai seorang manajer. Bersama Los Cules, Guardiola menorehkan rekor kemenangan dalam 16 laga beruntun. Pencapaian tersebut mereka dapatkan pada musim 2010/2011, musim ketiganya di Barcelona. Musim itu memang musim yang gila bagi Barcelona.
Pencapaian impresif itu berlanjut ke kesebelasan kedua dalam karier manajerial Guardiola, Bayern Muenchen (Jerman). Guardiola, yang datang pada awal musim 2013/2014, membuat superioritas Bayern makin tak tersentuh rival-rival mereka di Bundesliga. Mereka menang 19 kali secara beruntun. Kemenangan itu membuat mereka mampu mengklaim trofi Bundesliga pada Maret –dengan sisa tujuh laga.
Dengan sederet pencapaian itu, membayangkan City menjadi juara Premier League di akhir musim bukanlah sebuah keanehan.
ADVERTISEMENT
“Normalnya, konsentrasi sebuah tim bisa menurun. Namun, dengan melakukannya 15 kali berturut-turut, ini menandakan bahwa kami selalu fokus di lapangan,” ujar Guardiola.
“Karena meraih 15 kemenangan berturut-turut di Premier League saat ini merupakan sesuatu yang rumit. Tentu saja, ada beberapa saat kami beruntung dan mencetak gol di menit akhir. Aku ingat (salah satunya pada laga melawan) Bournemouth. Namun, ini menandakan bahwa kami punya kepercayaan dan hasrat untuk menang lagi dan lagi,” pungkasnya.