Fitur Top-up Saldo GrabPay Aktif Lagi Berkat Lisensi E-money Ovo

14 Desember 2017 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Grab di Singapura. (Foto: Edgar Su/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Grab di Singapura. (Foto: Edgar Su/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan Oktober lalu, para pengguna transportasi online Grab di Indonesia harus gigit jari setelah layanan top-up alias pengisian saldo GrabPay dihentikan untuk sementara karena belum mendapatkan lisensi e-money dari Bank Indonesia. Butuh waktu sekitar dua bulan untuk Grab agar bisa mengembalikan layanannya itu seperti semula.
ADVERTISEMENT
Mulai hari ini, Kamis (14/12), Grab mengumumkan para penggunanya di Indonesia sudah bisa kembali mengisi saldo GrabPay mereka. Hal ini terwujud berkat kemitraan antara Grab dengan perusahaan uang elektronik Ovo, yang secara resmi telah mendapatkan lisensi e-money dari Bank Indonesia di bawah PT Visionet Internasional.
Grab pun melakukan co-branding pada fitur non-tunai GrabPay bersama Ovo dengan mengganti nama layanannya itu menjadi 'GrabPay, powered by Ovo'.
Aplikasi uang elektronik (Foto: Ovo)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi uang elektronik (Foto: Ovo)
"Mulai hari ini, penumpang Grab dapat mengisi GrabPay Credits mereka dan menggunakan 'GrabPay, powered by OVO 'untuk membayar perjalanan mereka yang dipesan dengan aplikasi Grab. Para penumpang Grab sekarang dapat dengan mudah melakukan top-up GrabPay Credits mereka dengan berbagai cara yang mudah, termasuk melalui mitra pengemudi Grab mereka, di toko serba ada (toserba), bank-bank lokal dan ATM, atau menggunakan kartu debit mereka," ujar Jason Thompson, Managing Director GrabPay Southeast Asia, dalam pernyataan yang diterima kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, persaingan pembayaran digital di arena transportasi online akan kembali sengit dan menarik untuk melihat bagaimana pertarungan antara GrabPay dengan Go-Pay milik Go-Jek ke depannya.
Sebelumnya, CEO Go-Jek Nadiem Makarim menyatakan layanan Go-Pay bakal dibawa ke luar ekosistem Go-Jek dan mengalami perkembangan besar di tahun 2018 nanti. Dengan percaya diri, Nadiem menegaskan tahun 2018 bakal menjadi "tahunnya Go-Pay."
Setelah layanan top up GrabPay sudah kembali normal, tentu sekarang hal yang harus dilakukan Grab adalah putar otak untuk menyaingi ambisi besar Go-Pay tersebut. Apakah GrabPay juga akan mengalami perubahan besar demi bersaing dengan rivalnya itu di Indonesia? Kita tunggu saja.