7-Eleven Bangkrut, Induk Usahanya Rugi Rp 806 Miliar

15 Desember 2017 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seven Eleven ditutup (Foto: Reuters/Agoes Rudianto)
zoom-in-whitePerbesar
Seven Eleven ditutup (Foto: Reuters/Agoes Rudianto)
ADVERTISEMENT
Induk usaha 7-Eleven, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mencatat angka penjualan bersih untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2017 sebesar Rp 189,6 miliar, merosot 71,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 660,7 miliar.
ADVERTISEMENT
Penurunan penjualan ini merupakan dampak dari restrukturisasi perseroan dan juga karena penghentian operasional seluruh gerai 7-Eleven per tanggal 30 Juni 2017.
Demikian disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip kumparan (kumparan.com), Jumat (15/12).
Penurunan penjualan paling besar disumbang dari 7-Eleven yang anjlok hingga 74,6% dari Rp 526,2 miliar menjadi Rp 133,7 miliar di periode sembilan bulan 2017.
Disusul dari industri imaging yang juga merosot 41,6% menjadi Rp 55,9 miliar dari sebelumnya Rp 134,5 miliar.
Sevel di Mangga Besar (Foto: Nadia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sevel di Mangga Besar (Foto: Nadia Riso/kumparan)
Untuk beban operasi perseroan dan entitas anak terjadi kenaikan sebesar Rp 613,1 miliar atau naik 154,3% yaitu dari Rp 397,3 miliar untuk sembilan bulan yang berakhir pada tahun 2016 menjadi Rp 1,010 triliun untuk sembulan bulan yang berakhir pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Kenaikan beban operasi ini disebabkan oleh kelanjutan dari strategi konsolidasi dan restrukturisasi perseroan, antara lain dengan adanya biaya efisiensi karyawan, biaya penutupan gerai 7-Eleven serta biaya yang dibebankan karena adanya penurunan nilai atas aset perusahaan akibat dampak dari berhentinya bisnis 7-Eleven.
Untuk sembilan bulan pertama di tahun 2017, perseroan dan entitas anak membukukan rugi operasi sebesar Rp 743,4 miliar.
Sementara itu, perseroan dan entitas anak membukukan total rugi komprehensif periode berjalan sebesar Rp 806,1 miliar untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2017 dibandingkan dengan total laba komprehensif periode berjalan untuk periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 155,5 miliar.