Catatan Dahlan Iskan: Kreasi Baru di Ruang Tunggu

Konten Media Partner
18 Desember 2017 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Catatan Dahlan Iskan: Kreasi Baru di Ruang Tunggu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
(KABARPAS.COM) – SUDAH lama saya menanti kreasi seperti ini. Baru akhir tahun 2017 saya temukan: hotel di ruang tunggu bandara.
ADVERTISEMENT
Desainnya cantik. Seperti kapsul. Tapi cukup longgar untuk tidur seorang diri.
Lokasi penempatan hotel kapsul itu menarik: di ruang tunggu. Dekat gate untuk boarding. Dijajar rapi.
Petugas resepsionnya di antara kapsul-kapsul itu. Praktis.
Sambil menunggu boarding bisa tidur dengan normal. Tidak perlu takut ketinggalan pesawat.
Lihat fotonya. Menarik bukan?
Penumpang transit pesawat jarak jauh pasti senang melihat kreasi baru ini. Apalagi penumpang kelas ekonomi. Apalagi sudah berumur. Keinginan tertingginya saat transit adalah ini: bisa meluruskan badan.
Padahal kursi di ruang tunggu tidak bisa untuk berselonjor. Setelah berjam-jam duduk di pesawat harus duduk lagi di ruang tunggu.
Memang beberapa bandara sudah mulai menyediakan kursi yang sandarannya lebih landai. Bahkan ada yang sudah agak flat. Tapi tetap tidak bisa dipakai meregangkan tubuh yang lelah. Juga tidak bisa membuat istirahat sempurna: kedinginan.
ADVERTISEMENT
Ada juga yang menyediakan hotel airport. Tapi biasanya berlokasi jauh dari ruang tunggu. Prosedur check-innya juga makan waktu. Seperti di hotel biasa. Lalu harus buru-buru kembali ke ruang tunggu agar tidak ketinggalan pesawat.
Semua persoalan itu kini tidak ada lagi. Kreasi baru ini benar-benar solusi.
“Hotelnya” ada di ruang tunggu. Bisa tidur sambil menggeliat-menggeliat. Sesuai dengan tingkat kelelahan perjalanannya.
Tidak perlu takut kedinginan. Tidak perlu malu bajunya tersingkap. Tidak perlu merasa aneh karena mulutnya ngowos.
Kapsul itu ada penutupnya.
Saya berdoa semoga kreasi ini segera diikuti bandara-bandara seluruh dunia.
Di manakah kreasi baru ini saya temukan? Di Xian. Pedalaman Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Tidak menyangka kreasi baru ini justru saya temukan di bandara kota Xian itu. Kota yang di zaman dinasti Tang dulu menjadi ibukota Tiongkok. Yakni ketika saya transit dari propinsi Qinghai ke propinsi Jiangxi.
Sayangnya kreasi ini datang ketika saya sudah tua. Ketika tidak berani lagi menyiksa tulang belakang saya dengan naik pesawat jarak jauh kelas ekonomi.
Kini seat semua kelas bisnis sudah seperti tempat tidur: bisa nyenyak sepanjang penerbangan.
“Kapsul Xian” ini kreasi yang sudah puluhan tahun saya tunggu. Alhamdulillah saya masih sempat melihatnya. Meski tidak sempat memanfaatkannya. (*).
Oleh: Dahlan Iskan