Mereka yang Makin Kaya dari Lonjakan Harga Saham

19 Desember 2017 12:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New York Stock Exchange (NYSE) (Foto:  REUTERS/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
ADVERTISEMENT
2017 bisa dibilang tahun kejayaan bagi para orang kaya, terutama yang perusahaannya melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS). Tahun ini bursa AS mencatatkan rekor tertinggi, seperti juga harga minyak yang menggeliat naik. Sejalan dengan itu, pasar real estat di China juga tumbuh pesat.
ADVERTISEMENT
Tiga faktor itu telah melambungkan pundi-pundi para orang kaya dunia, dibandingkan setahun lalu. Forbes melacak kekayaan bersih lebih dari 2.000 miliarder pada 2017. Sepuluh yang tertinggi mencatatkan total penambahan kekayaan hingga USD 204 miliar. Angka itu melonjak dibandingkan penambahan harta 10 orang terkaya pada 2016, yang totalnya USD 74,7 miliar.
Forbes meriset data pada rentang 1 Januari 2017-14 Desember 2017, hingga diperoleh 10 daftar orang yang mendapat penambahan kekayaan terbesar pada tahun ini. Pemilik Amazon, Jeff Bezos ada di urutan pertama dengan pertumbuhan kekayaan sebesar USD 33,8 miliar.
Bezos hanya satu dari tiga orang Amerika di antara 10 orang di daftar ini. Tujuh lainnya berasal dari berbagai negara seperti China dan India.
ADVERTISEMENT
1. Jeff Bezos Tambahan Kekayaan: USD 33,8 miliar Tota Kekayaan: USD 98,6 miliar
Jeff Bezos (Foto: Reuters/Joshua Roberts)
zoom-in-whitePerbesar
Jeff Bezos (Foto: Reuters/Joshua Roberts)
Pemilik Amazon ini, mendapat tambahan kekayaan dari saham Amazon yang nilainya melambung 60% sejak 1 Januari 2017. Lonjakan harga saham Amazon mencapai rekor tertinggi yakni 13% pada 26 Oktober. Saat itu, raksasa e-commerce ini mengumumkan pendapatan kuartal III 2017 yang jauh melampaui ekspektasi. Pada sehari itu saja, kekayaan Bezos bertambah USD 7 miliar. Sejak itu, Bezos pun meraih gelar sebagai orang terkaya versi Forbes, menggeser posisi pendiri Microsoft, Bill Gates.
2. Hui Ka Yan Tambahan Kekayaan: USD 27,4 miliar Tota Kekayaan: USD 36,5 miliar
Pemilik Evergrande Group ini merupakan pengusaha real estat terkaya di dunia. Kekayaan miliarder China ini melonjak empat kali lipat, dibandingkan awal 2017. Tambahan kekayaan Hui, berasal dari harga saham Evergrande yang melejit 400%. Capaian tersebut terjadi setelah perusahaan mengumumkan kinerja cemerlang pada bulan Juli untuk paruh pertama 2017. Saat itu Evergrande meraih peningkatan pendapatan hingga 115% dan laba bersih naik 224%. Evergrande Group memiliki properti komersial dan residensial di lebih dari 200 kota di seluruh China. Kelompok usaha itu juga mengelola bisnis rumah sakit, yang bekerja sama dengan Brigham and Women's Hospital of Boston.
ADVERTISEMENT
3. Bernard Arnault Tambahan Kekayaan: USD 23,6 miliar Total Kekayaan: USD 40,3 miliar
Pebisnis fesyen dan gaya hidup terkemuka dunia, Arnault mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari kepemilikan saham di Christian Dior. Sahamnya naik 52% sejak awal tahun ini, dan sekarang menjadi USD 47 miliar. Arnault juga memiliki saham besar di LVMH, konglomerasi barang-barang mewah yang dia jalankan sejak 1989. Saham LVMH menguasai 70 merek high end termasuk Dom Perignon, Bulgari, Louis Vuitton dan Tag Heuer, naik sekitar 35% sepanjang 2017 hingga 14 Desember.
4. Mark Zuckerberg Tambahan Kekayaan: USD 23,6 miliar Total Kekayaan: USD 72 miliar
Mark Zuckerberg. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
zoom-in-whitePerbesar
Mark Zuckerberg. (Foto: AP Photo/Noah Berger)
Kekayaan Zuckerberg naik hampir 60%, didukung oleh pertumbuhan iklan mobile di platform tersebut. Pada Desember 2015, Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan, mengumumkan akan memberikan 99% saham Facebook mereka untuk kegiatan amal (filantropi). Zuckerberg yang mendirikan Facebook pada 2004, juga meminta pembentukan kelas baru dari saham yang memungkinkan dia punya hak suara mayoritas atas perusahaan tersebut. Setelah bikin heboh, Zuckerberg membatalkan rencana itu. Miliarder 33 tahun itu akan mengembangkan kegiatan filantropinya dengan menjual 35 juta sampai 75 juta saham Facebook selama 18 bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
5. Ma Huateng Tambahan Kekayaan: USD 21,8 miliar Total Kekayaan: USD 44,3 miliar
Ma Huateng, Pendiri dan CEO Tencent Holdings. (Foto: Bobby Yip/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ma Huateng, Pendiri dan CEO Tencent Holdings. (Foto: Bobby Yip/Reuters)
Pendiri perusahaan teknologi asal China, Tencent telah secara agresif mengembangkan berbagai aplikasi dan web sejak 2011. Tencent merupakan perusahaan di balik aplikasi pesan instan paling populer di China, WeChat (lebih dari 960 juta pengguna). Tencent juga kemudian mengambil alih Snapchat dan mengakuisisi 12% saham di perusahaan induknya, Snap, pada November. Meskipun saham Snap telah jatuh 35% sejak IPO pada Maret, namun saham Tencent naik lebih dari 100% tahun ini.
6. Mukesh Ambani Tambahan Kekayaan: USD 18 miliar Total Kekayaan: USD 41,1 miliar
Mukesh Ambani. (Foto: Wikimedia Commons.)
zoom-in-whitePerbesar
Mukesh Ambani. (Foto: Wikimedia Commons.)
Orang keempat terkaya di dunia pada 2010, Ambani kembali ke jajaran 20 besar untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga saham di Reliance Industries lebih dari 65%. Perusahaan juga telah masuk ke bisnis telekomunikasi India yang sangat kompetitif. Ambani melalui perusahaan telekomunikasinya, Jio menawarkan layanan dengan harga terjangkau. Sejak diluncurkan pada September 2016, layanan 4G Jio telah menarik 146 juta.
ADVERTISEMENT
7. Carlos Slim Helu & Families Tambahan Kekayaan: USD 15,3 miliar Total Kekayaan: USD 65,1 miliar
Pria terkaya di Meksiko, Carlos Slim Helu, menduduki daftar Forbes Billionaires sebagai orang terkaya di dunia untuk terakhir kalinya di tahun 2011. Sejak itu, dia digantikan oleh nama-nama seperti Warren Buffett dan tokoh ritel Spanyol Amancio Ortega. Harga saham perusahaan telekomunikasi Slim, América Móvil, mencapai titik terendah pada November 2016 setelah penurunan 13 bulan. Namun perusahaan tersebut bangkit pada awal 2017. América Móvil masih merupakan penyedia telekomunikasi nirkabel dan TV berbayar terbesar di Amerika Latin. Harga sahamnya naik 50% dari bulan Januari sampai pertengahan Desember. Slim juga memiliki 17% saham New York Times.
8. Yang Huiyan Tambahan Kekayaan: USD 14,8 miliar Total Kekayaan: USD 22,8 miliar
Yang Huiyan (Foto: Facebook/Yang Huiyan)
zoom-in-whitePerbesar
Yang Huiyan (Foto: Facebook/Yang Huiyan)
Wanita terkaya di Asia, Yang Huiyan melihat kekayaan bersihnya hampir tiga kali lipat tahun ini, berkat pasar real estat China yang booming. Yang memiliki 57% saham pengembang real estat China Country Garden Holdings, yang nilainya naik 201% sepanjang 2017. Usaha Yang ini dikembangkan dari bisnis ayahnya, Yeung Kwok Keung, Country Garden Group pada 20 tahun lalu. Country Garden Group mencatatkan sahamnya di Bursa Hong Kong pada 2007. Perusahaan tersebut telah menandatangani 384 proyek secara global dan menjual 3 juta rumah sejak tahun 1997.
ADVERTISEMENT
9. Larry Ellison Tambahan Kekayaan: USD 13,3 miliar Total Kekayaan: USD 61 miliar
Larry Ellison (Foto: Kimberly White / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Larry Ellison (Foto: Kimberly White / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)
Ellison mendirikan perusahaan perangkat lunak Oracle pada 1977 dan mengembangkannya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD 202 miliar. Dari 1 Januari sampai 14 Desember, saham Oracle naik 30%. Namun, setelah pasar tutup pada 14 Desember, Oracle melaporkan bahwa layanan cloud-nya memiliki pendapatan lebih rendah dari perkiraan analis. Harga saham merosot hampir 4% pada Jumat 15 Desember, menggerus kekayaan Ellison sebesar USD 2 miliar.
10. Francois Pinault & Families Tambahan Kekayaan: USD 12,5 miliar Total Kekayaan: USD 27,3 miliar
Suatu malam di bulan November, seorang pembeli misterius membayar USD 450 juta untuk lukisan karya Leonardo da Vinci, Salvator Mundi. Itu merupakan rekor harga lelang tertinggi di rumah lelang Christie's, milik Francois Pinault. Baru kemudian diketahui, bahwa pembeli lukisan itu adalah pangeran kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Rumah pelelangan adalah salah satu dari beberapa merek kelas atas yang dimiliki Pinault dan keluarganya. Di bawah payung bisnis mereka, Kering, keluarga tersebut mengendalikan perusahaan barang-barang mewah seperti Gucci, Stella McCartney, Alexander McQueen, dan Saint Laurent. Pada 2017, saham Kering naik 80% terutama karena lonjakan penjualan Gucci.
ADVERTISEMENT