Realisasi Ekspor Nonmigas 2017 Rp 2.282 T, Tahun Ini Ditarget Naik 7%

4 Januari 2018 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Enggartiasto Lukita. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Enggartiasto Lukita. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan menargetkan kinerja ekspor nonmigas tahun ini tumbuh sekitar 5-7% dari tahun lalu. Sementara itu, realisasi ekspor nonmigas di 2017 mencapai USD 170,3 miliar atau sekitar Rp 2.282 triliun (kurs Rp 13.400).
ADVERTISEMENT
"Ekspor nonmigas harus mencapai 5-7% (tahun ini). Tapi Presiden menyampaikan capaian pertumbuhan kita tidak boleh datar saja, baik dari sisi ekspor dan investasi," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Kamis (4/1).
Berdasarkan data Kemendag, kinerja ekspor nonmigas dari Januari hingga November 2017 mencapai USD 139 miliar. Angka tersebut telah melebihi dari yang ditargetkan yaitu tumbuh sebesar 5,6%.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita  (Foto: Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: Nurlaela/kumparan)
Sementara itu saat ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda Imbang Jaya mengatakan, untuk meningkatkan kinerja ekspor, Kemendag akan melakukan misi dagang ke beberapa negara.
"Pak Menteri (Enggartiasto Lukita) sudah melakukan misi dagang ke Afrika, Nigeria, Mesir, Cile, Rusia. Itu kita coba kita lakukan, tahun depan kita akan ke negara lain di luar itu," timpal Arlinda.
ADVERTISEMENT
Arlinda menilai misi dagang cukup efektif menggenjot nilai ekspor Indonesia. Misalnya saja untuk Mesir, ia optimistis bisa meraih USD 175 juta dari misi dagang.
"Sekecil apapun celah akan kita lakukan dengan misi dagang cukup efektif. Ke beberapa negara targetnya luar biasa. Ke Taiwan, Kazakhstan, Aljazair, India, Maroko, ASEAN yang cukup potensial ke Kamboja dan Vietnam, Jeddah. Ini beberapa saja, akan disesuaikan dengan akses pasar yang ada perundingan," jelasnya.