Analisis: Skema 'Hafalan' Persija dari Sayap Buat Borneo FC Tersungkur

25 Januari 2018 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Piala Presiden 2018, Persija melawan Borneo FC. (Foto: Dok: Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Piala Presiden 2018, Persija melawan Borneo FC. (Foto: Dok: Media Persija)
ADVERTISEMENT
Persija Jakarta menuai hasil sempurna di laga kedua Piala Presiden 2018 dengan menekuk Borneo FC dengan skor 2-0. Laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (24/1/2018), seakan memperlihatkan bagaimana pemain Persija benar-benar mengikuti apa yang diarahkan oleh pelatih Stefano 'Teco' Cugurra.
ADVERTISEMENT
Sebelum laga dimulai, Teco seakan memberi instruksi "Ikuti arahan saya!". Nyaris sepanjang pertandingan, pemain Persija berhati-hati dalam bergerak dan saat membangun serangan, semua permain terlihat mengulang pergerakan sehingga kita yang menyaksikan bisa menebak apa yang selanjutnya dilakukan Persija, setidaknya hingga babak pertama usai.
Persija yang turun dengan kekuatan penuh kembali menerapkan skema dasar 4-2-3-1. Rohit Chand dan Sandi Sute bermain sebagai poros ganda. Mereka menopang trio Ramdani Lestaluhu, Riko Simanjuntak, dan Novri Setiawan yang bermain di belakang Marko Simic.
Sejak peluit sepak mula dibunyikan, Persija langsung berinisiatif memainkan bola-bola pendek dari lini belakang untuk melihat sisi mana yang dapat dieksploitasi. Dua bek tengah mereka, Maman Abdurrahman dan Jaimerson, selalu memainkan bola untuk men-delay permainan yang menjadi kesempatan pemain lain untuk berada di posisi yang sudah diinstruksikan. Namun, build-up serangan pasti bermula dari kaki Rohit atau Sute yang akan turun ke belakang untuk menjemput bola.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Rohit ataupun Sute mulai mengalirkan bola ke lini pertahanan lawan. Jika bola dialirkan ke sisi kiri, di mana Novri dan Dani berada, maka Ramdani, Sute dan Rohit akan ikut melebar dan mulai membentuk skema diamond dengan umpan-umpan pendek.
Dani yang berlari melebar akan disodori umpan terobosan ciamik dan langsung memberikan umpan silang ke depan gawang, sementara Novri akan lansung merangsek masuk ke kotak 16. Ketika serangan dibangun di sisi tersebut, Simic bergerak menjauh dan bersiap untuk melakukan menyambut umpan Dani atau menanti bola liar hasil tendangan Novri.
Beda cerita saat serangan disusun dari sini kanan yang ditempati oleh Riko dan Marko Kabiay. Rohit ataupun Sute jarang untuk mendekat, dan memilih menyodorkan umpan daerah sembari berharap pada kecepatan Riko.
ADVERTISEMENT
Namun, yang paling kentara dari serangan ini ialah pergerakan Simic dan Ramdani yang menyisir ke sayap untuk menciptakan ruang bagi mantan pemain Semen Padang agar dapat merangsek masuk dan memberi umpan tarik ke lini kedua. Di mana Rohit atau Novri sudah mengambil ancang-ancang untuk menyambut umpan itu.
Skema satunya lagi bermuara pada kaki Simic. Pemain asal Kroasia ini bermain melebar dan menahan bola selama mungkin di kakinya. Dengan posturnya yang besar, Simic mencoba menggiring bola lebih ke dalam dan melakukan tembakan keras atau memberikan umpan tarik seperti yang dilakukan Riko. Dua opsi itu yang pasti dilakukan 'Macan Kemayoran' bila menyerang dari sisi kanan.
Piala Presiden 2018, Persija melawan Borneo FC. (Foto: Dok: Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Piala Presiden 2018, Persija melawan Borneo FC. (Foto: Dok: Media Persija)
Penalti yang didapat Persija pun merupakan hasil dari skema serang di sisi kanan, di mana Simic yang bermain melebar berusaha memberikan umpan tarik ke lini kedua. Umpan itu menyentuh tangan Ricardo Salampessy yang berada di dalam kotak 16. Dua skema ini terus dilakukan 'Macan Kemayoran' hingga babak pertama usai.
ADVERTISEMENT
Di kubu lawan, Borneo FC memainkan pemain anyarnya yang diperuntukkan berlaga di Piala Presiden, seperti Boaz Solossa, Salampessy, Yustinus Paew, dan Prisca Elisa Womsiwor. Namun, mereka tidak menerapkan permainan agresif. Dua bek sayap mereka enggan membantu serangan demi menahan gempuran Persija. Hal ini terbukti ampuh membuat lini depan Persija sulit mendapatkan ruang untuk menyepak bola dengan sempurna.
Memasuki babak kedua, permainan 'Macan Kemayoran' mulai mengendur. Hal ini justru dimanfaatkan oleh Borneo untuk melancarkan serangan. Kendati demikian, duo bek tengah Persija sangat sigap dalam menahan bola, sehingga selama babak kedua berjalan, Borneo hanya mampu mencatat satu tendangan ke arah gawang saja.
Skuat arahan Teco tetap menggunakan skema yang sama dalam membangun serangan. Gol kedua pun berawal dari skema yang serupa di mana tidak ada pemain yang bergerak melebar dan melakukan umpan silang. Pasalnya, gol kedua berasal dari sayap kanan, di mana pemain yang memegang bola harus menusuk ke dalam dan melakukan umpan tarik atau sepakan. Dan ketika itu, Simic memutuskan sepakan spektakuler yang mengantarkan Persija ke fase selanjutnya di Piala Presiden 2018.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, hasil akhir bisa berbeda bila Borneo menerapkan high pressing agar lini tengah Persija tidak nyaman memegang bola lama-lama. Namun demikian, Persija lebih jeli melihat kelengahan lawan dan mencetak dua gol sekaligus mengubur mimpi Borneo untuk lolos ke fase berikutnya.