Mantan Anggota Tim Kampanye Trump Tewas dalam Teror di Hotel Kabul

25 Januari 2018 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan kelompok bersenjata di Kabul, Afghanistan (Foto: REUTERS / Omar Sobhani)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan kelompok bersenjata di Kabul, Afghanistan (Foto: REUTERS / Omar Sobhani)
ADVERTISEMENT
Penyerangan Taliban ke hotel di Kabul, Afghanistan, turut menewaskan empat warga negara Amerika Serikat. Salah satu korban tewas adalah mantan anggota tim kampanye Donald Trump dalam pemilu 2016.
ADVERTISEMENT
Selain empat orang tewas, serangan teroris ke Hotel Inter-Continental pada Sabtu (20/1) juga melukai dua warga negara AS.
"Kami konfirmasi ada empat warga AS yang terbunuh dan dua terluka. Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan kawan dari mereka yang tewas dan mendoakan pemulihan bagi mereka yang terluka," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert seperti diberitakan Reuters, Kamis (25/1).
Salah satu korban tewas adalah Glenn Selig, bekas anggota tim kampanye Trump. Dia adalah juru bicara penasihat kampanye Trump, Rick Gates. Selig berada di Kabul untuk menghadiri sebuah forum perempuan Afghanistan yang diadakan di hotel nahas tersebut.
Serangan di Hotel Kabul, Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Ismail)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan di Hotel Kabul, Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Ismail)
"Glenn berada di Kabul untuk membawakan kisah sukses Afghanistan dan upaya negara itu memerangi ekstremisme. Fokusnya adalah presiden baru negara itu dan upaya membangun demokrasi dalam sebuah forum bagi wanita Afghanistan," ujar pernyataan perusahaan Selig, Selig Multimedia.
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 22 orang tewas setelah lima pria berpakaian tentara merangsek masuk dan memberondong para tamu dengan peluru. Selain warga AS, tujuh warga Ukraina dan satu warga Jerman terbunuh dalam peristiwa itu.
Seluruh penyerang tewas dalam baku tembak dengan tentara. Taliban yang pernah menyerang hotel yang sama pada 2011 mengklaim bertanggung jawab.
Peristiwa ini terjadi sebelum Presiden Joko Widodo mengunjungi Afghanistan pada (29/1), sebagai bagian dari peningkatan kerja sama kedua negara.