Jika Bukan Luis Enrique, Siapa yang Layak Menjadi Manajer Chelsea?

7 Februari 2018 20:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Conte seusai laga vs Watford. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Conte seusai laga vs Watford. (Foto: REUTERS/David Klein)
ADVERTISEMENT
Kekalahan dari Watford di Vicarage Road, Senin (5/2/2018) dini hari WIB, berarti banyak bagi manajer Chelsea, Antonio Conte.
ADVERTISEMENT
Hasil itu menunjukkan kegagalan racikan Conte. Dalam laga tersebut, Conte tidak cuma gagal menghadirkan bahaya buat lawan, tetapi juga mengombinasikan kemampuan yang dimiliki anak asuhnya.
Tak heran, seusai pertandingan tersebut, nama Conte diisukan bakal dipecat oleh manajemen Chelsea. Menurut beberapa sumber, waktunya di Stamford Bridge bahkan hanya tinggal menghitung hari.
Dari sekian nama yang disebut sebagai pengganti Conte, muncul Luis Enrique. Meski demikian, di balik penyebutan namanya, Enrique menyatakan enggan menjadi juru taktik Chelsea.
Melihat rencana pemecatan Conte dan keengganan Enrique, kumparan (kumparan.com) coba memberi daftar siapa saja manajer yang layak menjadi pembesut Chelsea. Berikut di antaranya:
Guus Hiddink
Hiddink saat menjadi caretaker Chelsea. (Foto: AFP/Geoff Caddick)
zoom-in-whitePerbesar
Hiddink saat menjadi caretaker Chelsea. (Foto: AFP/Geoff Caddick)
Melihat dinamika kursi manajer Chelsea selama 10 tahun terakhir, nama Guus Hiddink layak untuk dicalonkan.
ADVERTISEMENT
Hiddink memiliki sejarah panjang dengan kursi manajer Chelsea di era Roman Abramovich. Hingga saat ini, pelatih asal Belanda tersebut telah dua kali menjabat sebagai juru taktik Chelsea.
Bersama Hiddink, Chelsea mendapatkan gelar juara Piala FA musim 2008/09. Di luar gelar, ia berhasil mengangkat penampilan The Blues yang meredup pada Premier League musim 2015/16.
Ada dua keuntungan yang didapatkan oleh Chelsea jika jadi melantik Hiddink. Pertama, ia paham bagaimana kemauan Abramovich dan karakter ruang ganti dan kedua, ia pasti rela menjadi manajer dalam jangka waktu pendek.
Laurent Blanc
Blanc kala menjadi pelatih PSG. (Foto: AFP/Franck Fife)
zoom-in-whitePerbesar
Blanc kala menjadi pelatih PSG. (Foto: AFP/Franck Fife)
Ada banyak pelatih berpengalaman yang menganggur saat ini. Salah satunya adalah Laurent Blanc.
Blanc masuk menjadi salah satu nama yang diprediksi bakal melatih Chelsea lantaran prestasinya di Paris Saint-Germain (PSG) dulu. Tiga musim dilatih Blanc, PSG mendapatkan 11 gelar di kompetisi lokal.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik rumor yang menyebut nama Blanc, ada beberapa kerugian jika Chelsea mengangkatnya sebagai manajer. Hal pertama tentu saja pengalamannya sebagai juru taktik yang seluruhnya dihabiskan di Prancis.
Persoalan kedua yang didapatkan oleh Chelsea jika mengangkat Blanc adalah riwayat permusuhannya dengan salah satu pemain favorit Roman Abramovich, David Luiz. Saat masih sama-sama di PSG, Blanc diketahui kerap beradu mulut dengan Luiz. Tak heran, hal tersebut membuat peluang Blanc melatih Chelsea juga minim.
Peter Bosz
Peter Bosz di sesi latihan Ajax. (Foto: Michael Kooren/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Peter Bosz di sesi latihan Ajax. (Foto: Michael Kooren/Reuters)
Ada sejumlah faktor yang bisa membuat Peter Bosz berlabuh di Stamford Bridge. Pertama, Chelsea tidak memiliki filosofi baku seperti Manchester City, yang selalu mengedepankan penguasaan bola meski berganti-ganti pelatih.
Artinya, Chelsea bisa berubah gaya tergantung siapa pelatihnya. Dalam hal ini, gaya Bosz pun cocok. Dia menerapkan taktik tekanan tanpa henti yang relevan dengan darah-darah muda di skuat Chelsea.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang membuat Bosz difavoritkan adalah kedekatannya dengan eks manajer Chelsea yang juga kawan dekat Abramovich, Avram Grant. Dengan kondisi ini, tak mengejutkan apabila Chelsea jadi mengangkat Bosz.
Brendan Rodgers
Manajer Celtic, Brendan Rodgers. (Foto: Reuters/Russel Cheyne)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Celtic, Brendan Rodgers. (Foto: Reuters/Russel Cheyne)
Tak ada yang bisa menyangkal tangan dingin Brendan Rodgers di Celtic. Dengan 74 kemenangan dari 102 pertandingan, Rodgers lantas disebut sebagai salah satu juru taktik terbaik yang pernah dimiliki Celtic.
Dengan tangan dinginnya itu, tak mengherankan jika nama Rodgers masuk ke dalam bursa calon manajer Chelsea. Meski musim 2017/18 baru memasuki setengahnya, ia bisa saja dilepas oleh manajemen Celtic.
Ada dua keuntungan jika Chelsea jadi mengangkat Rodgers sebagai manajer. Pertama, ia punya banyak pengalaman menjadi juru taktik di Premier League. Dengan pengalaman tersebut, ia diyakini tak bakal kesulitan untuk beradaptasi dengan iklim Premier League.
ADVERTISEMENT
Kedua, Rodgers paham bagaimana kultur di Chelsea. Pengalamannya sebagai kepala tim junior Chelsea di era Jose Mourinho membuatnya tahu bagaimana caranya menyenangkan ruang ganti dan menarik hati Abramovich.
Marco Silva
Marco Silva penuh potensi. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Marco Silva penuh potensi. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
Beberapa media Inggris memasukkan nama Marco Silva ke dalam bursa calon pengganti Antonio Conte. Mengejutkan? Iya.
Keberadaan nama Silva di daftar calon pengganti Conte memang mengejutkan. Namun, jika melihat catatannya selama menjadi manajer Hull City dan Watford, rasanya hal tersebut tak terlalu aneh.
Gaya bermain Silva di Hull dan Watford tak jauh berbeda dengan apa yang diterapkan oleh Jose Mourinho selama menjadi juru taktik The Blues. Selama kemenangan bisa didapatkan, ia tak terpaku pada satu atau dua pakem tertentu.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, penunjukkn Silva bisa berbuah kegaduhan di ruang ganti. Pengalamannya yang tak terlalu banyak serta usia yang masih terbilang muda bisa saja membuat bintang-bintang Chelsea bersikap semena-mena.