10 Jam Melaut Nelayan Ditemukan Tewas

Konten Media Partner
7 Februari 2018 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
10 Jam Melaut Nelayan Ditemukan Tewas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,- Seorang nelayan di Dusun Waimeteng Pantai, Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), ditemukan meninggal dunia, setelah sepuluh jam melaut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Yunus Ganggi (korban), hilang sejak Selasa 6 Februari 2018, sekitar pukul 13.00 WIT.
ADVERTISEMENT
Atas kabar hilangannya Yunus, keluarga bersama warga sekitar langsung berupaya melakukan pencarian, namun tidak menemukan jejak korban. Yunus baru bisa ditemukan dengan kondisi terdampar tak bernyawa, pada Selasa malam, sekira pukul 11.20 WIT, di kawasan pantai Rumah Redi, Desa Eti, Kecamatan Waisala.
Yance Ganggi, kakak korban menuturkan, pria berusia 49 tahun tersebut, hilang pada Selasa siang, sekitar pukul 13.00 WIT. Korban pergi memancing ikan dengan ketinting atau perahu bermotor. selang satu jam kemudian, warga melihat ketinting yang ditumpangi korban tanpa kemudi.
“Karena penasaran, warga langsung mengejarnya menggunakan speedboad. Upaya warga ini tidak berhasil karena di tengah laut, bensin mereka habis. Mereka lalu memutuskan untuk balik dan melihat arah ketinting tersebut menuju ke wilayah Kampung Telaga,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, ketinting tersebut baru ditemukan sekira pukul 18.00 WIT di kawasan kampung Telaga Piru. Dalam katinting ini, warga menemukan sebuah Handphone diduga milik korban. Mereka lalu menghubungi nomor-nomor yang tersimpan dalam HP untuk memberitahukan peristiwa tersebut.
“Sekitar pukul 18.00 saya ditelpon oleh warga Talaga menggunakan nomor adik saya. Awalnya saya pikir ini Yunus, padahal bukan. Ternyata ada warga yang menemukan katinting milik Yunus,” ungkap Yance kepada wartawan, Rabu, 7 Februari, 2018.
Usai menerima telepon, pihak keluarga langsung mendatangi Mapolres Seram Barat guna melaporkan peristiwa yang terjadi. Sementara keluarga lain dan warga sekitar terus berupaya melakukan pencarian.
Tepatnya pukul 11.20 WIT Selasa malam, Yunus ditemukan sudah tewas dalam kondisi tak bernyawa. Jenazah korban langsung dievakuasi menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Piru untuk diotopsi.
ADVERTISEMENT
“Dalam visum dokter tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Mungkin dia meninggal karena tenggelam,” ujarnya,
Mifta Abdulah