Dosen Ditemukan Meninggal di Bukittinggi

Konten Media Partner
7 Februari 2018 23:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen Ditemukan Meninggal di Bukittinggi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Bukittinggi - Seorang dosen perguruan tinggi di Padang ditemukan meninggal di dalam bak penampung air, di Kota Bukittinggi, Rabu 7 Februari 2018.
ADVERTISEMENT
Dosen yang diketahui bernama Fauzan, 28 tahun itu berasal dari Belimbing, Kota Padang. Ia meninggal di rumah orang tua angkatnya di Panorama Baru, Kecamatan Guguak Panjang, Bukittinggi.
Awalnya, korban datang tiba di rumah orang tua angkatnya Jumat 2 Februari 2018. Namun tiba-tiba korban menghilang setelah duduk bersama pada Selasa 6 Februari 2018.
"Setelah duduk bersama, dia langsung menghilang dan tidak diketahui dimana keberadaannya. Kami baru menyadari saat akan mengajaknya makan bersama," ujar Eko, saudara angkat korban.
Pihak keluarga angkatnya sempat mencoba melakukan pencarian ke beberapa tempat. Salah satunya ke daerah Jambu Air, tempat angkutan umum yang mengarah ke Padang.
"Semua ruangan di rumah sudah dicari untuk menemukan hingga ke kamarnya, dapur, kebelakang serta sekitar rumah. Namun tidak membuahkan hasil," kata keluarga angkat korban.
ADVERTISEMENT
Namun, saat bangun tidur pada Rabu pagi, Eko melohat ada bayangan baju berada di dalam bak dengan kedalaman 2.75 meter dan tinggi 5 meter.
"Ternyata itu abang Fauzan yang dicari sejak malam tadi. Saya pun berteriak memanggil kakak saya, Rina. Kami tidak berani mengangkatnya dan melaporkan kepada pihak kepolisian," kata Eko.
Kapolsek Kota Bukittinggi Kompol Azahari Almi mengatakan, kejadian diketahui setelah keluarga korban melaporkan bahwa yang bersangkutan telah mengambang di bak penampung air. Pihak kepolisian pun langsung datang ke TKP dan membantu mengangkat tubuh korban yang telah kaku.
"Benar, kejadiannya kemarin dan rencananya kami akan melakukan visum. Tapi keluarga korban yang di Padang, tidak mau divisum dan kini jenazahnya sudah dibawa ke Padang untuk disemayamkan," ujarnya Rabu 7 Februari 2018. [A. Piliang]
ADVERTISEMENT