Saham Energi dan Teknologi Tertekan, Wall Street Ditutup Melemah

8 Februari 2018 7:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah pada Rabu (7/2). Sektor saham energi dan teknologi mendorong Wall Street ke zona merah.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Kamis (8/2), indeks saham Dow Jones (DJI) turun 19,7 poin atau 0,08% ke posisi 24.893,07. Indeks saham S&P 500 (SPX) turun 13,51 poin atau 0,50% ke posisi 2.681,63. Diikuti indeks saham Nasdaq (IXIC) yang terkoreksi 63,90 poin atau 0,9% ke posisi 7.051,98.
Indeks saham S&P 500 kembali melemah usai alami volatilitas besar termasuk penurunan terbesar pada perdagangan saham Senin 5 Februari 2018. Diikuti juga indeks saham Dow Jones.
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bursa Efek Amerika di Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)
"Pelaku pasar akan melakukan aksi jual, dan sejumlah investor ada yang ambil keuntungan dari penurunan indeks saham. Sekarang semua orang gelisah dan akan melihat volatilitas," ujar Alan Lancz, Presiden Direktur Perusahaan Konsultasi Investasi Alan B Lancz and Associates.
Penurunan Wall Street didorong sektor saham teknologi yang turun 0,1% sehingga mendorong Nasdaq ke zona merah. Sektor saham energi juga melemah sekitar 1,1% karena harga minyak tertekan. Sedangkan sektor saham industri dan keuangan mendukung pasar.
ADVERTISEMENT
Wall Steet tertekan didorong kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi atau surat utang dan inflasi lebih tinggi. Ini diperkuat laporan data tenaga kerja pada Jumat pekan lalu sehingga memicu kekhawatiran Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.