news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

12 Sopir Angkot Laporkan Oknum Petugas Dishub ke Polda Metro Jaya

8 Februari 2018 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abdul Rosyid di Polda Metro Jaya (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Abdul Rosyid di Polda Metro Jaya (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
12 Orang sopir angkutan trayek 08 jurusan Tanah Abang, Jakarta Pusat, melapor ke Polda Metro Jaya, Kamis (8/2). Menurut perwakilan sopir, Abdul Rosyid, pelaporan ini dilatarbelakangi kasus perampasan sebuah mobil trayek 08 pada Rabu (7/2) lalu.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kami melaporkan seorang oknum petugas Dishub ke Polda Metro Jaya karena satu unit angkutan trayek 08 dirampas secara paksa dan tidak sesuai dengan SOP yang berlaku," kata Abdul di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Abdul mengatakan mobil yang dirampas oleh oknum Dishub tersebut bernomor polisi B 2996. Hingga saat ini, sudah lebih dari 1x24 jam ia masih belum menegetahui dimana keberadaan mobil tersebut.
Selain melakukan perampasan paksa, Abdul menyebutkan petugas Dishub juga melakukan pengrusakan dan intimidasi kepada beberapa sopir trayek 08 seperti menendang mobil dan memecahkan kaca spion ketika sedang ngetem. Ia menduga ada pihak yang bermain dibelakang terkait dengan perlakuan anggota Dishub kepada para sopir trayek 08.
Anies Menunjukkan Kartu OKe-Otrip  (Foto: Johanes H/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Menunjukkan Kartu OKe-Otrip (Foto: Johanes H/kumparan)
"Karena, jelas kami menolak kebijakan OK Otrip. pertama karena aturan perkilometer tidak sesuai dengan harapan kami dan kedua jalur kita dipotong habis karena adanya TransJakarta. Sekarang ada sekitar 259 sopir menolak OK Otrip," ucap Abdul.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaporan ini, Abdul mengatakan pihaknya membawa beberapa barang bukti dan beberapa saksi ke Polda Metro Jaya. Abdul juga mengatakan pihaknya akan berencana melakukan aksi demo besar-besaran untuk menuntut kebijakan OK Otrip.
"Ada beberapa barang bukti yang kita bawa, saat ini masih diproses di dalam. Rencana dalam waktu dekat kita akan melakukan aksi demo besar-besaran setelah ini untuk menentang kebijakan OK Otrip," pungkas Abdul.