BI: Rata-rata Bunga Kredit Turun 0,15%

8 Februari 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Adek Berry/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Adek Berry/AFP)
ADVERTISEMENT
Suku bunga kredit dan suku bunga simpanan berjangka kembali turun. Hal ini mencerminkan masih berlangsungnya transmisi penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI 7-Day Reverse Repo).
ADVERTISEMENT
Mengutip keterangan resmi Bank Indonesia (BI), Kamis (8/2), pada Desember 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,30% atau turun 15 basis poin atau 0,15% dari bulan sebelumnya.
Demikian halnya suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3, 6, dan 12 bulan yang masing-masing tercatat sebesar 6,11%, 6,61%, dan 6,80%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,17%, 6,63%, dan 6,82%. Di sisi lain, suku bunga simpanan tenor 1 dan 12 bulan mengalami peningkatan dari 5,80% dan 6,72% menjadi 5,81% dan 6,73% pada Desember 2017.
Di sisi lain, kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Desember 2017 tercatat Rp 4.763,2 triliun atau tumbuh 8,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan November 2017 yang tumbuh 7,4% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih juga meningkat dari 17,2% (yoy) pada November 2017 menjadi 18,7% (yoy) pada Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Gedung Bank Indonesia (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank Indonesia (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) kembali melambat pada Desember 2017.
Posisi M2 tercatat Rp 5.418,5 triliun atau tumbuh 8,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 9,3% (yoy).
Perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan seluruh komponen M2, baik uang beredar dalam arti sempit (M1) maupun uang kuasi.
M1 tumbuh melambat dari 13,1% (yoy) pada November 2017 menjadi 12,4% (yoy). Sementara itu, uang kuasi tumbuh melambat dari 8,0% (yoy) pada November 2017 menjadi 6,8% (yoy) pada Desember 2017.
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus). Kontraksi operasi keuangan Pempus tercermin dari pertumbuhan tagihan bersih Pempus sebesar -5,7% (yoy) pada Desember 2017, lebih rendah dari 1,9% (yoy) pada November 2017.
ADVERTISEMENT